Cerita dewasa Ngentot 2013 Memerawani Kekasihku


Cerita dewasa Ngentot 2013 Memerawani Kekasihku

Nikmatnya Memerawani Kekasihku, cerita panas ,sex,dewasa,hot,ml,tante girang,mahasiswi,pelacur,lonte,abg bispak, siswi sma, janda muda , terbaru 2013




Cerita Ngentot Bergambar - Nikmatnya Memerawani Kekasihku
Cerita ini merupakan pengalaman pribadi aku sendiri. Sebelum itu aku perkenalkan diri aku dulu, nama aku Beny, umur 17 tahun, tinggi 180 dengan berat 60kg aku sekolah di sebuah sekolah swasta yang terkenal di jakarta.


Aku mempunyai seorang pacar namanya Leni, tingginya 170 dengan berat 61kg berumur 24 tahun. Yaitu 7 tahun lebi tua dari pada aku. Seringkali teman aku menyebut aku sebagai simpanan tante-tante. Tapi aku senang-senang saja dengan perkataan teman-teman ku. Memang dari dulu aku lebih suka wanita yang lebih tua dari aku. Dan lebih dewasa tentang pelajaran sex tentunya.


Selama aku pacaran, aku belum pernah bertemu dengan Leni karena dia tinggal dikota Surabaya. Awalnya kami berkenalan dari sebuah game online yang mungkin sampai saat ini para wanita menyukainya gamenya. Kami berkenalan dari situ dan hingga menjadi pacaran.


Setiap hari kami pun selalu berkomunikasi melalu telepon. Pada suatu waktu dia menelepon aku pada pukul 22.00 aku pun asik bercerita apa adanya dengan dia. Dan boleh anda ketahui bahwa Leni memliki sifat hypersexsual tetapi dia masi perawan dan tidak pernah bermasturbasi. Dia tidak mau menghilangkan keperawanannya dengan bermasturbasi. Dan dy juga memiliki prinsip Virgin buat suami.sama dengan aku, aku juga masih perjaka tetapi aku selalu melakukan onani setiap hari.


Aku sering bercerita tentang pengalaman seks aku dengan melakukan onani. Dan ketika kami berbicara tentang seks, dengan tanpa malu aku bertanya:
"Yank, kamu sebenarnya mau gak sich kalo keperawanan kamu itu buat aku??"
"Ya, aku sih mau, tapi aku juga harus jaga prinsip aku. Aku maunya service kamu aja sampe kamu puas", ujarnya.
"kamu emang ga mau aku puasin juga yach??", tanyaku
"Mau lah yank. Mau banget malah. Tapi jangan di masukin ke memekku yah", ujarnya dengan bicara tanpa malu.


Setelah beberapa lama memendam rasa ingin berhubungan dengan pacarku, akhirnya ketika libur sekolah 2007 kemarin aku meminta ijin kepada orang tuaku untuk berjalan-jalan ke Surabaya bersama teman-temanku. Dan kedua orang tuaku mengijinkan aku untuk pergi ke Surabaya untuk beberapa hari.





Singkat cerita, sebenarnya aku pergi ke Surabaya sendiri. Tidak di temani satu orangpun. Dari membeli tiket pesawat, transportasi dll. Ketika aku sampai di sana. Pacarku langsung menjemputku. Baru pertama kali ini aku melihat dia. Dia begitu cantik, sexy, dan kulitnya cokelat matang dan mulus sekali. Aku melihat bagian tubuhnya dari atas sampai bawah tidak ada satu bagian tubuhnya yang terlewatkan untukku perhatikan. Buah dada nya yang ukurannya cukup besar.


Dia memakai rok mini sebatas paha dan kaos T-shirt yang ketat dan tidak berlengan. Batang kemaluan aku pun di buat tegang ketika melihat keindahan tubuhnya. kapan lagi gue bisa ngerasain cewe kaya gini batinku


Kemudian aku pun di antar dia ke sebuah hotel dekat tempat kostnya di Surabaya.
Ketika sampai di hotel. Dia pun memesankan satu kamar buat aku dan dia untuk melakukan hubungan sexsual. Dan kami pun masuk ke kamar hotel.


"Len, cantik banget kamu Say", godaku.
"ach masa? Kamu juga gagah dan ganteng yank", ujarnya dengan suara genit
"Serius len, aku biasa Cuma liat kamu di foto tapi sekarang bisa langsung liat kamu secara langsung. Aku kagum sekali punya pacar kaya kamu", ujarku
"Huw, dasar kamu!!", sambil tertawa canda


Setelah duduk-duduk aku pun sudah tidak sabar ingin merasakan ciuman hangatnya. Ketika duduk di sofa aku pun langsung menciumnya dengan penuh nafsu. Dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut. Dan lidah aku menjilat-jilat bibir dia. Ini baru pertama kalinya aku merasakan ciuman yang sangat menebarkan hatiku. Sehingga puncak nafsuku naik.dan aku pun memeluknya dengan erat sambil menciumi lehernya.


"Say, kapan nich di servicenya?", tanyaku.
"Sante aja atuh, lagian kan kita belum makanujarnya."


Kemudian kami pun memesan makanan terlebih dahulu dan setelah makan kami pun masuk ke kamar untuk menuntaskan nafsu aku.


Setelah masuk kamar dan kunci kamar aku kunci. Aku pun langsung merebahkan dia ketempat tidur dan tanpa malu-malu aku lumat bibir manisnya itu dengan bibirku. Dan dia juga menghambar lumatanku. Sehingga kami pun bercinta dengan romantis.


"say, hebat banget kamu cium akunya", Goda Leni dengan tertawa centil.
"yah,iyah lah say. Kapan nich aku di service??", ujarku
"Tanpa menjawab dia pun menciumi bibirku dan perlahan-lahan membuka celanaku dan bajuku, dan dalam sekejap aku pun telanjang bulat di depannya dengan batang kemaluan 17cm yang sudah menegang.


"kamu udah ahli ya say",Kataku.
"Hihihih. Abisnya kontol kamu besar dan bikin aku gemes say", ujarnya.
Kemudian di kocoklah batang kemaluanku yang menegang dengan perlahan dan ragu.
Maklum dia dan aku sama-sama belum pernah bersetubuh sebelumnnya. Sehingga kami pun melakukan apa adanya dengan naluri kenafsuan.


Nikmat sekali kocokannya, tidak pernah terbayang seumur hidupku bila dikocok batang kemaluanku oleh wanita yang cantik dan sexy tersebut. Setelah itu dia pun menciumi kepala penisku yang berbentuk seperti helm dan mulai mengulumnya.

"Mmhh...", ujarku.Merasa kenikmatan.
Sambil mengulum batang kemaluanku, dia pun memegang selangkanganku dan menjilatin buah pler ku yang membuat aku merasa terangsang.
"Aahh.. enak banget Say... terus... mmpphhh", ujarku.ketika merasakan kenikmatan.


Selama 10 menit dia mengulum dan mengocoki batangku dengan berbagai cara. Aku pun mencapai orgasme dan mengeluarkan spermaku kemulutnnya
"Crot... crot... crot...", keluarlah air maniku di mulut pacarku. Leni pun pertama-tama enggan untuk menelan spermaku. Tetapi ku paksa untuk menelannya. Karena aku yakin sperma dapat membuat seseorang wanita awet muda.


Setelah aku mencapai orgasme. Aku pun menciumi dia sambil berbaring di tempat tidur
Say, sini sekarang gantian kamu aku puasin ujarku.sambil meremas-remas buah dada yang sudah mengencang tetapi masih ditutupi kaos.
"Ahh... sini puasin aku, tapi janji yah jangan di masukin atau mencolok memekku", ujarnya.


Aku pun tidak menghiraukan perkataannya dan langsung membuka bajunya dan membuka branya yang berwana pink.
WOW!! Buah dadanya sangat menantang didepanku.
"Belum pernah aku melihat buah dada sebesar ini", kataku kepadanya. Dia pun tertawa kecil sambil merintih keasikan.
Ternyata setelah kuselidiki.ukuran BH-nya 36C. itu cukup besar untuk seorang wanita.



Dengan nafsunya aku menjilati putingnya yang berwarna merah muda. Dan ku hisap dengan penuh nafsu.
"Oohh... Terus Say... Enak bangett... Aachh... mmhh", ujarnya.
Aku pun melanjutkan dengan menyusuri perut hingga selangkangannya serta kedua tanganku terus memeras kedua dada nya yang tergantung bebas. Aku pun kemudian menjilati selangkangannya dan tidak sengaja terkena bibir vaginanya.


"Ahh", katanya ketika mengetahui aku menjilati bibir vaginanya.
"Ups. Sory aku ga sengaja", ujarku.dan aku langsung menghentikan jilatanku.
"Bukan itu Say. Rasanya enak sekali. Aku ingin kau melakukan lebih dari ini", katanya.


Tanpa basa basi aku pun langsung membuka CD nya yang berwarna pink itu.
Dan aku pun langsung merasakan dan melihat langsung bentuk memek sebenarnya yang belum pernah kulihat langsung (biasanya aku melihat hanya di BF). Ternyata bentuknya sangat indah dan mungil. Dan bulu kemaluannya pun dirawat setiap hari oleh kekasihku.

"Mantap sekali memekmu say", ujarku.
"Itu kan sudah kurawat hanya untukmu say, jadi jangan di sia-siakan malam ini yah", jawabnya.

Lalu aku pun langsung menjilati vagina nya yang sangat sempit itu.dan aku menjilati bagian klitorisnya sehingga menimbulkan desahan yang nikmat...
ini baru namanya memek perawan, pikirku.
Sekitar 5 menit aku menjilatinya serta memeras buah dadanya, akhirnya dia pun mencapai orgasme dan badannya pun mengejang untuk beberapa saat. Dan pada saat ini lah dia baru pertama kali merasakan orgasme.

"Achh... Ohh... Nikmat sekali Say. Benar juga apa yang kamu bicarakan tentang nikmatnya orgasme", ujarnya sambil menciumi bibirku kecil-keci.
"Ini kan baru permulaan say, nanti kita baru rasakan surga dunia yang sebenarnya", ujarku dengan penuh tahu (padahal aku pun juga belum pernah merasakan bersetubuh dengan wanita).

Setelah 20 menit aku berbaring telanjang bulat dengan dia, napsu birahi aku dan kekasihku pun mulai melonjak. Aku langsung memegang batang kemaluanku dan menyodorkan kepada Leni.
"Len, isep dong say, ga tahan nich", kataku.
Tanpa basa basi pun dia langsung menelan batang kemaluanku yang lumayan panjang semuanya sampai ke buah pler ku. Dan di kocokinya dengan irama yang cepat.

"achh... Ayo say... terus... enakk... ahh...", ujarku menahan nikmat.
Sambil mengulum penisku, aku meminta agar kita bermain dengan gaya 69 (gaya yang sering aku liat di film BF). Dia pun langsung menindih aku dengan arah terbalik. Aku pun dengan leluasa menjelajahi seluruh kewanitaannya.

Ketika aku memainkan klitorisnya dia pun menambah terangsang.
"Achh... Nikmat say... Ayo cepat ahh... Aku ga sabar pingin di masukin kontol kamu", ujarnya.
Tanpa bicara dia pun langsung melentangkan badannya dan aku pun perlahan-lahan memasukkan penisku yang lumayan besar kedalam vaginanya yang sangat sempit.

"Dah siap keperawananmu aku ambil say?", godaku sambil memegang pantatnya yang begitu montok.
"SudaH Siap Koq!! Cepet masukin ah", ujarnya agak sedikit sebal karena sudah ingin dimasuki kontolku kedalam lubangnya.

Aku pun perlahan memasukan kepala penisku.dia pun merintih kenikmatan... sedikit demi sedikit aku memasukinya dengan menggerakkannya maju mundur. Dan lama kelamaan aku pun merasakan sudah agak mudah memasukinya karena dia vaginanya pun mulai lembap dan basah. Setelah hampir 10 menit akhirnya aku dapet memasukan semua penisku kedalam liang vaginanya...

Selang beberapa menit aku menyodokkan kemaluan aku keliang surganya. Dengan posisi kedua kakinya diletakkan dipundak aku sehingga bibir kemaluannya nongol dan menyempit sedikit-demi sedikit aku gerakkan batang kemaluan aku maju mundur sambil tangan aku meremas kedua belah buah dadanya yang semakin kencang.

"Achh... achh... Nikmat ochh... sshh...", desahnya seiring naik turunnya tubuhnya dan menahan rasa sakit di masukkan oleh kontolku yang besar. Dan ketika aku menyodok naik turun, aku merasakan aku menembus suatu dinding halus, dan psstt... aku pun langsung memberhentikan sodokanku ketika kekasihku pun menjerit kesakitan. Ternyata aku telah mengambil keperawanannya. Kulihat darah keperawanannya mengalir dan berceceran ke sprei tempat tidur kami.

"Say, kamu uda ga perawan lagi", kataku sambil menyodok penisku ke liang vaginanya.
"Gak apa apa say, enak banget rasanya, kalau tau rasanya kaya gini, dari dulu pasti aku uda ga bakal jadi perawan lagi', ujarnya.
"Dasar kamu!! Hoki aku yang ngambil keperawanan kamu", balasku sambil penuh canda dan akupun melanjutkan permainan kami dengan penuh sensasi.

Sekali-sekali aku menciumi pundaknya dan meremas payudaranya yang bergelantungan dengan bebas. Ini emang pengalaman yang menyenangkan batinku.
Setelah itu kami pun mencoba doggy style walaupun tidak mahir aku pun mengikuti birahiku. Semakin lama aku menggoyangkan tubuhku serta meremas puting yang indah itu. Aku pun semakin menggeliat-geliat tak tertahankan.

Aku terdiam sejenak merasakan hangat dan denyut memek kekasihku. Kurasakan kontolku mulai berdenyut-denyut dan ngilu-ngilu enakk... dan akupun makin mempercepat gerakan-gerakan maju mundur.. sampai akhirnya kurasakan ngilu... geli... yang amat sangat... aku tak tahan lagi, kutekan kontolku sedalam-dalamnya.




"Achh... aku mau keluar say... mhh...", ujarku.
"Ohch... oachh... achh... aku juga mau keluar say. Barengan aja", katanya.
"Aku keluar didalam aja yah?", tanyaku.
"Yah. Didalam aja. Ochh... 2 hari lagi uda mau dapet... Ahh...", balasnya sambil menjerit kenikmatan.

Aku pun langsung mempercepat irama dan Leni pun menggoyangkan pantatnya semakin kencang dan berputar-putar seperti orang kesurupan dan sesekali dia merintih kenikmatan.

"Crot... Crot... Crot...", kurasakan tubuhku bergetar keras seperti menggigil kedinginan. kekasihku dengan erat mencekengkram pundakku dan tubuhnya ikut menggelinjang seperti ngilu. Air maniku yang hangat seluruhnya tumpah kedalam liang vaginanya. Sungguh ini baru namanya surga dunia. Dan keperjakaan aku pun sudah diambil oleh kekasihku sendiri. Ternyata lebih nikmat di bandingkan onani yang kulakukan setiap hari. Dan aku pun mencabut penisku dari vaginanya dan terbaring lemas.

"Gimana? Surga dunia?", tanyaku sambil mengatur napas karena kelelahan.
"Enak banget say. Bukannya surga dunia, tapi surganya surga", jawabnya sambil tertawa kecil dan berbaring di pangkuanku.

Kemudian kami pun ketiduran telanjan bulat Cuma di tutupi selimut. Sampai kira-kira jam 9 malam (tidak terlalu jelas waktunya karena waktu itu aku masih tertidur pulas). Aku merasakan ada yang menjilati penisku. Ketika kulihat, ternyata kekasihku sedang menghisap penisku karena ketagihan dan napsu birahinya mulai melonjak.

Dan pada malam itu pun kami bersetubuh lagi hingga 6 kali. Tentu dengan orgasme yang lebih nikmat dan permainan yang baru. Karena sudah tidak ragu-ragu dalam melakukan persetubuhan ini.

Dan setelah aku balik ke Jakarta dia pun kadang-kadang datang ke Jakarta hanya untuk bersetubuh denganku, sebab dia tidak mau bersetubuh dengan orang lain selain aku. dia setiap hari melakukan masturbasi untuk menuntaskan kenafsuannya ketika dia berada di Surabaya. Dia biasanya 2 atau 3 bulan sekali datang ke Jakarta untuk menuntaskan napsu birahinya kepadaku. Aku pun sangat senang untuk melayaninya.

Begitulah pengalaman pribadi aku. Mohon maaf apabila terjadi kesalahpahaman tulisan karena aku bukanlah orang yang pandai bercerita. Aku akan berusaha membagikan pengalaman aku yang lebih seru lagi.

Cerita dewasa Ngentot 2013 Memerawani Kekasihku

Tamat

sumber : http://cewekababil.blogspot.com
readmore »»  

Cerita dewasa 2013 Pemerkosaan Calon Pengantin Wanita


Cerita dewasa 2013 Pemerkosaan Calon Pengantin Wanita
Cerita Sex , Seks , Dewasa , Panas , Mesum , Bugil , Pemerkosaan , Penyiksaan , sedarah , tante girang, ml , abg bispak , abg hot , siswi sma , mahasiswi. terbaru 2013.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWQpQ0q4ZfQV9Bt4FK5OpC14m-QKrfrz0SOSwwXpanGnIN_PcRljqWUJrD_fRwpKt6cWcHmpKT9wTAYUpvr-v62JhYwfxXFJE4FLITUr_bavAigxd8I-Wkl28155CnaVAsTWI9a8c0ajs/s200/+Any+Sweet+Comfort++07.jpg
Aku pernah berbagi kisah dengan teman-teman pembaca semua, dan aku akan melakukan hal yang sama sekarang untuk yang kedua kalinya. Statusku yang bebas (mahasiswa perantau) membuatku tidak terbatas dalam berbagai aktifitas, walau seringkali diantaranya bermuatan negatif. Pengalaman ini terjadi pada tahun 1999 di bulan November, dimana kota Surabaya sedang diguyur hujan. Merupakan pemandangan langka kalau Surabaya dicurahi hujan, karena lebih sering kota ini berada dalam kondisi kering. Kesempatan itu kumanfaatkan untuk berkeliling mengitari Surabaya karena suhunya agak bersahabat.

Aku berkeliling dengan menggunakan angkutan umum, ke tempat-tempat favorit dan belum pernah kujalani sebelumnya. Kali ini aku bersantai di Galaxy Mall, yang banyak dikunjungi WNI keturunan. Mataku liar melirik-lirik wanita putih mulus dan trendy. Entah kenapa sejak dulu aku terobsesi dengan wanita Chinese yang menurut pandanganku adalah tipikal sempurna dalam banyak hal. Di lantai paling atas, mataku tertuju kepada seorang gadis cantik dan seksi, sedang makan sendirian, tak ada teman. Dengan teknik yang biasa kulakukan, kudekati dia. Kami berkenalan sejenak dan dia menawariku ikut makan. Aku bilang aku sudah kenyang. Dia bernama Nina **** (edited). Kami seumuran atau paling tidak dia lebih tua dua tahun dariku. Setelah ngobrol agak lama, dengan mengeluarkan jurus empuk tentunya, dia mengajakku pulang bersama, karena aku mengaku akan menunggu angkutan sampai hujan reda.

Akhirnya, aku pun setuju, dan segera berangkat bersamanya. Di dalam mobil, aku tak bisa tenang karena ketika menyetir, aku bisa melihat dadanya yang montok dan paha mulusnya bergerak gesit menguasai kemudi. Tapi dia tidak menyadari itu, karena aku tahu dia tidak akan suka. Hal itu kusadari dari pembicaraan sebelumnya. Dia kelihatannya wanita baik-baik. Tapi konsentrasiku sangat terganggu apalagi jalanan di kota Surabaya yang tidak rata membuat dada indah yang bersembunyi di balik bajunya bergoyang-goyang. Ditambah lagi harum tubuhnya yang sangat merangsang. Akhirnya timbul pikiran jahat di otakku.
“Aku pindah ke belakang ya..” kataku.
“Kenapa?”
“Aku ngantuk, mau tiduran, nanti turunkan aku di jalan Kertajaya”, kataku berpura-pura.
Saat itu sejuta rencana jahat sudah merasuki otakku.
“Ok, tapi kamu jangan terlalu pulas ya.. nanti ngebanguninnya susah”, katanya polos.

Di kala otakku sudah kesetanan, tiba-tiba…
“Jangan berisik atau pisau ini akan merobek lehermu”, ancamku seraya menempelkan pisau lipat yang biasa kubawa. Itu sudah menjadi kebiasaanku sejak di Medan dulu.
“Don… apa-apaan nihh..?” teriaknya gugup, karena terkejut.
“Aku peringatkan, diam, jangan macam-macam!” bentakku sambil menekan permukaan pisau lebih kuat.
Aku sudah kehilangan keseimbangan karena nafsu.
“Jalankan mobilnya dengan wajar, bawa ke daerah Petemon… cepat..!”
“Ehh.. iiya.. iyahh…” jawabnya dengan sangat ketakutan.
Tas yang tadi diletakkan di jok belakang segera kubuka. Seluruh uang dan kartu kreditnya langsung berpindah ke kantongku.
“Bawa ke Pinang Inn… cepat!” bentakku lagi.
Kali ini aku sudah pindah ke jok depan, dan pisau kutempelkan di pinggangnya. Sepanjang perjalanan wajahnya pucat dan sesekali memandangiku, seolah minta dikasihani.
“Jangan mencoba membuat gerakan macam-macam… atau kamu kulempar ke jalan… mengerti?” ancamku lagi sambil berganti posisi.

Aku mengambil alih kemudi. Entahlah, saat itu aku merasa bukan diriku lagi. Mungkin iblis sedang menari-nari di otakku. Dia hanya membisu, dengan tubuh gemetar menahan rasa takut. Tiba-tiba HP-nya berbunyi, kurebut HP itu dan kuhempaskan di jalan sampai pecah.
“Ingat… jangan bertindak aneh-aneh… kalau masih ingin hidup…” pesanku sesampainya di parkiran Pinang Inn.
Mobil langsung masuk garasi, dan aku menghubungi Front Officer. Kubayar, lalu kembali ke garasi.
“Keluar…!”

Dengan wajar kugandeng dia masuk kamar. Kukunci dan kusuruh dia telentang di kasur yang empuk. Kunyalakan TV channel yang memutar film-film biru. Pinang Inn memang disediakan untuk bermesum ria. Dia kelihatan semakin ketakutan, ketika melihatku langsung membuka baju dan celana. Dengan hanya menggunakan CD, kurebahkan tubuhku di sampingnya dengan posisi menyamping. Pisau itu kugesek-gesek di sekitar dadanya.
“Agar proses ini tidak menyakitkan, kamu jangan bertingkah.. atau besok mayatmu sudah ditemukan di laut sana… paham?”
“Don.. ke.. ke… napaa.. jadi be.. gii.. ni? Apa.. salahku?” dengan ketakutan dia berusaha membuatku luluh.
“Salahmu adalah… kamu memamerkan tubuhmu di hadapan singa lapar…”

Segera, seluruh bajunya kusobek dengan pisauku yang tajam. Mulai dari bagian luar sampai dalamnya. Kini dia telanjang bulat di antara serpihan pakaian mahal yang kusayat-sayat. Dia menagis, mata sipitnya bertambah sipit karena berusaha menahan air mata yang mulai mengalir deras ditingkahi isaknya yang sesenggukan. Sejenak aku tertegun menyaksikan keindahan yang terpampang di hadapanku. Dada putih mulus yang montok, tubuh langsing, dan… ups… liang kemaluannya yang merah muda bersembunyi malu-malu di antara paha yang dirapatkannya. Kubuka pahanya.
“Jangann Don… kumohon jangan…” pintanya memelas. Aku sudah tidak peduli.
“Hei… Nin… bisa diam nggak? Mau mati? Hah…?” ancamku sambil menampar pipinya. Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras.
“Silakan menjerit… ini ruangan kedap suara… ayo… menjeritlah…”, ejekku kesenangan.

Segera kulebarkan pahanya, kuelus permukaan kemaluannya dengan lembut dan berirama. Sesekali dia menatapku. Ada juga desah aneh di bibirnya yang tipis. Aku terus mengelus kemaluan itu, sambil dua jariku yang menganggur mempermainkan puting susunya bergantian. Dia hanya bisa mendesah dan menangis. Kudekatkan wajahku ke sela paha mulusnya. Dengan perasaan, kukuak liang kemaluannya, indah sekali. Seumur hidup, baru kali ini aku melihat kemaluan wanita seindah itu. Bentuknya agak membukit mungil, ditumbuhi bulu yang halus dan lemas. Bibir kemaluannya kupegang, kemudian lidahku kujulurkan memasuki lubang yang nikmat itu. Kujilati dengan perlahan, mengitari seluruh permukaannya.

“Shhh… Don… Donhh.. jangaaann… sshh…” Nina sampai terduduk.
Ada sesuatu yang lucu. Dalam situasi itu sempat-sempatnya dia menggoyang pinggulnya mendesak mulutku, dan menjambak rambutku sesekali. Dalam hati aku tertawa, “Dasar wanita… munafik.”
“Ayo… Nin… ayo…” kataku pelan mengharap cairan itu segera keluar membasahi kemaluan indahnya. Saat itu kesadaranku perlahan hadir. Perlakuanku kubuat selembut mungkin, namun tetap tegas agar Nina tidak bertindak ceroboh.

Kali ini lidahku mengait-ngait klitorisnya beraturan namun dengan arah lidah acak. Dia makin bergetar. Goyangan pinggulnya terasa sekali.
“Lho… diperkosa kok malah enjoy… ayo.. nangis lagi… mana…?” olokku.
“Don… jangannhh.. janganh…” balasnya malu-malu, berusaha menggeser kepalaku dari selangkangannya. Tapi setelah kepalaku digerakkan ke samping, malah ditariknya lagi hingga mulutku langsung terjatuh di bibir kemaluannya. Aku pun paham, dia ingin menunjukkan ketidaksudiannya, namun di lain pihak, dia sangat menginginkan sensasi itu.
“Nih.. aku kasih bonus.. silakan menikmati…” kataku sambil melanjutkan jilatanku.
Sementara tanganku yang kiri membelai payudaranya bergiliran secara adil. Kiri dan kanan. Sementara tangan kananku kuletakkan di bawah pantatnya. Pantat seksi itu kuremas sesekali.
“Oghhh… sshhh…”
Nina menggelinjang menahan nafsu yang mulai merasuki dirinya. Sesaat dia lupa kalau sekarang dia dalam keadaan terjajah. “Sshhh… terrusshh…”

Perlahan lahan, cairan yang kunanti keluar juga. Secara mantap, lendir bening itu mengalir membasahi liang kemaluannya yang semerbak.
“Donnhhh… Donhhh…” Dia berteriak di sela orgasmenya yang kuhadiahkan secara cuma-cuma.
“Aduh.. Nin.. yang benar aja dong…” ringisku karena saat orgasme tadi, kukunya yang lentik melukai pundakku.
“Maaf… maaf Donhh…”

Aku berhenti sesaat untuk memberinya waktu istirahat. Aku berdiri di samping ranjang. Dia terkulai lemas. Pahanya dibiarkan terbuka. Kemaluan genit itu sudah mengundang batang kemaluanku untuk beraksi. Namun aku berusaha menahan, agar pemerkosaan ini tidak terlalu menyakitkan. Kami berpandangan sejenak. Dia sudah tidak melakukan perlawanan apa-apa, pasrah.

“Don… aku tahu kamu sebenarnya baik, jangan sakiti aku yah… aku mau menemani kamu di sini, asal kamu tidak melukai aku…” pintanya sambil mengubah posisi telentangnya menjadi duduk melipat lututnya ke bawah pantat. Liang kemaluannya agak tersembunyi sekarang.
“Kamu masih perawan nggak?” tanyaku ketus.
“Iyah.. masih…”
“Nah.. sayang sekali, kalau mulai besok kamu sudah menyandang gelar tidak perawan lagi…”
“Ah…” dia tercekat.
“Don… semua uang tadi boleh kamu ambil.. tapi mohon jangan yang kamu sebut barusan… empat hari lagi aku menikah Don… kumohon Don…”
“Ah… daripada cowok lain yang merasakan nikmatnya darah segar kamu, mending aku curi sekarang…” kataku cepat sambil mendekatinya lagi.
“Don… jangan… kumohon…”
“Diam!”
“Ingat… pisau ini sewaktu-waktu bisa mengeluarkan isi perutmu…” ancamku.
Nina terkejut sekali, karena menyangka aku sudah berbaik hati. Padahal aku juga tidak sungguh-sungguh marah padanya. Mungkin karena aku yang sudah terbiasa berteriak-teriak membuatnya ketakutan.

“Sekarang giliranmu”, kukeluarkan batang kemaluanku yang sudah agak terkulai.
“Kupikir aku nggak perlu menjelaskan lagi cara membangunkan preman yang satu ini…” kataku sambil mengarahkan kepalanya berhadapan dengan batang kemalauanku yang lumayan besar. Sejenak dipandanginya diriku. Tanpa berkata apa-apa dia memegang batang kemaluanku dan mengocoknya perlahan. Dikocoknya terus sampai perlahan, si batang andalanku naik.
“Cuma itu?” tanyaku lagi.
Dibuka mulutnya dengan ragu-ragu, kebetulan sekali adegan di TV channel juga sedang memperagakan hal yang sama. Aku sebenarnya ingin tertawa. Tapi kutahan, karena gengsi kalau dia tahu. Dikulumnya batang kemaluanku. Aku berdiri di atas ranjang. Dia berjongkok dan mulai menggerakkan kepalanya maju mundur.

“Ahhh…” aku mengerang merasa nikmat sekali.
Kulihat matanya sesekali melirik TV. Biar saja, pikirku dalam hati. Toh ini demi keuntunganku. Dijilatinya kepala kemaluanku. Tapi dia tidak berani menatap wajahku.
“Auhhgghh…”
“Jangan dilepas…” seruku tertahan.
Aku jongkok dengan mengarahkan kepala ke sela pahanya. Aku telentang di bawah. Posisi kami sekarang 69. Sewaktu berputar tadi dia menggigit kemaluanku agar tidak lepas dari mulutnya. Lucu memang. Dengan bibir kemaluan tepat di atas wajah, kujilati dengan mantap. Kali ini gerakan lidahku liar mengitari permukaan kemaluannya. Sesekali kusedot bukit kecil itu sambil memasukkan hidungku yang kebetulan mancung ke lubang senggamanya.

“Oghhh… Ahhh…” Kami berseru bersahutan. Kubalikkan tubuhnya. Sekarang dia ada di bawah, namun tetap 69. Kali ini aku lebih leluasa menjilati kemaluannya.
“Augghhh… Donhh… enakkhh… terusshh…” pintanya.
Lalu kembali menyantap batang kemaluanku dengan garang. Sesekali aku merasakan gigitan kecil di sekitar kepala kemaluan. Pintar juga dia, pikirku dalam hati.

Lidahku kujulurkan masuk ke lubang sempit itu dan menari di dalamnya. Pantatku kugoyang naik-turun agar sensasi batang kemaluan yang berada di kulumannya bertambah asyik. Sambil menjilat liang kemaluan itu, jari-jariku mempermainkan bibir kemaluannya.
“Ougghh… Don… enakkhh.. Donnhh.. ahhhh… Donnhh…” serunya dibarengi aliran hangat yang langsung membanjiri lembah merah muda itu.
“Sekarang waktunya Nin.”

Aku mengambil posisi duduk di antara belahan kedua kakinya. Dia masih telentang. Kugesek lagi kepala kemaluanku yang sudah mengeras sempurna beradu dengan klitorisnya yang menegang. Dia setengah duduk dengan menahan tubuhnya pakai siku tangan, dan ikut menyaksikan beradunya batang kemaluanku dengan klitorisnya yang sudah menjadi genit. Batang kemaluanku itu kuarahkan ke liang kemaluannya.

“Jangann… kumohon Donh… jangan..” serunya tertatih sambil mencengkeram batang kemaluanku.
“Aku bersedia memuaskan nafsumu, dengan cara apa saja, asal jangan mengorbankan pusakaku.”
“Oh ya? Kalau dari anus mau nggak?” tantangku.
Tapi sebenarnya aku tidak lagi perduli karena kemaluanku sudah minta dihantamkan melesak lubang kemaluannya.
“Yah.. terserah kamu Don..”

“Nggak.. mau… aku cuma mau yang ini, ini lebih enak..” teriakku sambil menunjuk liang kemaluannya.
“Nih.. pegang.. masukin….” Dengan ragu dipegangnya batang kemaluanku.
“Don… apa tidak ada cara lain?”
“Cara lain? Ada-ada saja kamu… Hei… kamu jangan bertingkah lagi ya… jangan sampai kesabaranku hilang. Kamu beri satu milyar pun sekarang aku nggak bakalan mau melepaskan punya kamu itu sekarang. Aku sudah nggak tahan… paham… paham? paham..?” bentakku dengan nada suara lebih meninggi. Pisau yang tadi kusembunyikan di bawah kasur kuacungkan dan kutekan kuat di dadanya.
“Donn… sakitt.. jangann…” rintihnya ketika pisau tadi melukai dada putihnya. Aku terkesiap. Namun tak peduli.
“Ayo.. dimasukin…” kali ini pisau kutekan lagi.
Darah segar mengalir perlahan dari luka yang kuperbesar, walau tidak begitu parah.

Dengan berat disertai ketakutan, dipegangnya kemaluanku. Diarahkannya ke liang kemaluannya.
“Sulit… sakitt.. Don.. ampunn.. Don…”
“Pegang ini”, kataku tidak sadar karena memberikan pisau itu ke tangannya. Dia juga tidak menyadari kalau sedang memegang pisau. Lucu sekali. Aku hanya bisa tersenyum kalau mengingat masa itu. Aku menunduk dan menjilati kemaluannya. Dia melihatku menjilati barangnya. Sesekali kami bertatapan. Entah apa artinya. Yang pasti aku merasa sudah memiliki mata sipit yang menggemaskan itu. Digerakkannya pinggul besarnya seirama jilatanku. Kuremas juga susunya yang segar merekah.
“Augghhh… Ahhh…” jilatanku kupercepat. Cairannya mengalir lagi walau tidak sebanyak yang tadi. Aku kembali duduk menghadap selangkangannya. Tiba-tiba aku sadar kalau sebilah pisau ada di tangannya. Segera kuambil dan kulempar ke lantai. Dia juga baru sadar setelah aku mengambil pisau itu. Namun sepertinya dia memang sudah takluk.

“Nin.. ludahin ke bawah.. yang banyak…” kataku sambil menunjuk kemaluannya. Kami sama-sama meludah. Kuoleskan liur yang menetes itu ke batang kemaluanku, juga ke kemaluannya. Sesekali dia juga ikut mengusap batang kemaluanku dengan air ludah yang dikeluarkannya lagi di telapak tangannya. Aku memandanginya dengan sayang. Dia juga seolah mengerti arti tatapanku itu. Aku segera mengecup bibirnya. Dia membalas. Kami berpagutan sesaat. Kurasakan batang kemaluanku bersentuhan dengan perutnya.
“Ayo dicoba lagi..”
Kali ini dipegangnya kepala kemaluanku. “Ah… Shhh”
Dan.., “Oogghhh… aaahhh… Shh…”

Kepala kemaluanku masuk perlahan. Sempit sekali lubang itu. Kusodok lagi perlahan. Dia hanya bisa menggigit bibir dan mencengkeram tanganku. Sesekali nafasnya kelihatan sesak. Namun ada juga desah liar terdengar lirih.
“Donnhh… aku benci.. kaaamu…”
Kusodok terus, sampai akhirnya semua batang kemaluanku terbenam di liang kewanitaannya. Aku tahu itu sakit. Namun mau bilang apa, nafsuku sudah di ujung tanduk.
“Brengsek… Donhh.. baajingann.. kamu.. shhh… oghh”,
Aku tak peduli lagi umpatannya. Yang kurasakan hanya nikmat persenggamaan yang benar-benar beda. “Shhh.. shhh… Donhh… Donhh…”

Kupeluk dia erat-erat. Goyanganku makin liar. Aku hanya bisa mendengar dia mengumpat. Sesekali kupandangi wajahnya di sela nafasku yang ngos-ngosan. Beragam ekspresi ada di sana. Ada kesakitan, ada dendam, tapi ada juga makna sayang, dan gairah yang hangat. Kulihat titik-titik darah mulai mendesak lubang sempit yang tercipta antara batang kemaluan dan liang kewanitaannya. Seketika tagisnya meledak. “Donhh… bajingann.. kamuu… jahatt.. kamu Don.. ahhh.. uhh…” dia memukul dadaku keras sekali.

Tangisnya makin menjadi. Aku iba juga. Kutarik kemaluanku dari liang kemaluannya. Darah segar mengalir memenuhi lubang yang memerah padam dan lecet. Kemaluanku kukocok sekuat tenaga ketika spermaku muncrat. “Ahhh… ahh…” Air maniku memancar keras membasahi dada dan sebagian wajahnya. Dia menangis sesenggukan.
“Nikmatnya memek perawan kamu Nin…” kataku tersenyum senang.
Aku langsung menjilati darah segar yang sudah membasahi pahanya. Segera kugendong dia menuju kamar mandi. Di bibir bak, kududukkan dia. Kuambil kertas toilet dan membasuhnya dengan air. Kuusap darah yang ada di sekitar kemaluannya dengan lembut. Darah di dadanya yang sudah mengering juga kulap dengan hati-hati.

“Kamu puas sekarang… bukan begitu Don?” ejeknya di sela tangisnya.
Aku terdiam. Aku merasa menyesal. Tapi mau bilang apa. Nasi sudah menjadi bubur. Kubersihkan semua darah itu sampai tidak berbekas. Kujilati lagi kemaluannya dengan lembut. Aku tahu, yang ini pasti tidak bisa ditolaknya. Benar, dia mulai bergetar. Dipegangnya tanganku dan diremasnya jariku. Tissue yang kupegang dibuangnya, malah jemariku dituntunnya ke sepasang dada montok miliknya. “Ahhh… shhh… sekalian ajaa.. Don.. hamili.. aku.. biar kamu.. lebih… puass…” katanya sambil mengangis lagi.

Aku sungguh tak mengerti. Terus terang di sana aku seperti orang bodoh. Tapi dengan santai kujilati terus kemaluannya. Diraihnya batang kemaluanku dan dikocok-kocoknya perlahan. Kemaluanku sudah terkulai. Lama dia mencengkeram kemaluanku sampai akhirnya bangkit. Nafsuku kembali membara. Kugendong lagi dia, dan jatuh bersama di ranjang empuk. Kami berpelukan dan berciuman lama sekali. Kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya, dan menjilati rongga mulutnya. Entah berapa kali kami saling bertukaran air liur. Bagiku, air ludahnya nikmat sekali melebihi minuman ringan apapun. Ketika aku berada di bawah, aku juga menelan semua liurnya tatkala dia meludahi mulutku. Terserahlah, apakah dia marah atau bagaimana. Sepanjang dia merasa bebas, aku melayaninya. Hitung-hitung balas budi. Hehehe…

Aku bergerak ke bawah, menjilati tiap inci sel kulitnya. Lehernya bahkan kuberi tanda cupangan banyak sekali, walau aku tahu empat hari lagi dia akan menikah. Peduli setan.
“Ahh.. Don… hhhsshh.. yanghh.. itu.. nikhhmatt”, serunya tertahan ketika putingnya kusedot dan kujilati dengan bernafsu. Tanganku merayap ke bawah dan membelai lubang kemaluannya yang masih basah. Aku terus merangkak turun, menjilati perutnya dan mengelus pahanya dengan nakal. Sesampainya di sela paha kubuka lagi kedua kakinya, terkuaklah liang kemaluan yang kumakan tadi. Kali ini bentuknya sudah berbeda. Lubangnya agak menganga seperti luka lecet, namun tidak berdarah. Segera kujilati lagi untuk kesekian kalinya. “Donn.. enakhh.. nikmathh…”

Jari telunjukku kumasukkan lembut ke lubang itu sambil menjilati kemaluannya sesekali. “Aduhhh… duh… enaknyaa… Don.. jangan… berhenti”, serunya sambil menggelinjang hebat. Pinggul itu bergerak liar mendesak mulutku. Kutindih dia dan kuarahkan batang kemaluanku. “Uhhh… ssshh”, serunya sesak ketika batang kemaluanku kuhantamkan ke liang kenikmatan itu. Goyangan demi goyangan membuat erangannya semakin ganas. Tentu saja aku semakin beringas. Siapa tahan.

“Donhhh… bajiingann!” untuk kesekian kalinya dia mengumpatku.
Entah apa maksudnya. Kali ini dia sangat menikmati permainan (setidaknya secara fisik, entahlah kalau perasaannya). Kepalanya terlempar ke sana ke mari dan nafasnya mendesah hebat.
“Nin… punyaahh.. kamuu… assiikkh.. ahh”, seruku ketika denyutan liang kemaluannya terasa sekali menekan batang kemaluanku. Kubalik dia, sehingga sekarang posisinya di atas.
“Don.. aku.. akan.. bunuh… kamuu.. suatu.. saat..”
“Silakan.. saajahh…”
Kami berdua berbicara tak karuan.
“Oughhh… aihhh.. sshh”, teriaknya menggelinjang sambil mencabuti bulu-bulu dadaku. Aku merasa kesakitan. Tapi biarlah. Dia sepertinya sangat menyukai.
“Donh… kamu… kamu…” dia tidak melanjutkan kata-katanya.

Tiba-tiba.., “Donhhh… Donhhh… bajingan… ah…” serunya keras sekali, sambil menggoyang pantatnya dengan cepat dan menari-nari seperti kilat. Bunyi becek di bawah sana menandakan dia kembali orgasme. Tapi goyangannya tidak surut. Kucabut batang kemaluanku dan menyuruhnya membelakangiku sambil berpegangan pada sisi ranjang. Kuarahkan batang kemaluanku dari belakang dan, “Oughhh… oughhh… oughhh… oughhh…” tiap sodokanku ditanggapinya dengan seruan liar. Kugenjot terus sambil meremasi kedua susunya yang ikut bergoyang. Lama kami pada posisi itu, tiba-tiba aku didorongnya dan dia berdiri di hadapanku. Aku ditamparnya keras dan memelukku erat. Ditariknya aku ke ranjang dan memegang kemaluanku. Ditindihnya aku, dia sendiri yang menghunjamkan kemaluanku ke liang kewanitaannya.

“Rasakan nihhh… bajingan… shhhh”, teriaknya sambil menari-nari di atasku. Aku tahu dia akan orgasme lagi.
“Aduh..Nin..” pekikku tertahan ketika sekarang dia malah menggigit punggungku.
“Don… Don…” dia berseru kencang dan memeluk erat kepalaku di dadanya. Kupeluk juga dia dan mengangkatnya. Kami berdiri di lantai. Dengan posisi ini aku bisa menyodoknya dengan sangat keras. Kurapatkan ke dinding, dan kupompa sekuat tenaga.
“Nin… ahshhh…”
“Donhhh…”

Aku mengeluarkan sperma di dalam kemaluannya. Dia memelukku erat sekali. Kami berdua ngos-ngosan. Kuangkat dia ke ranjang. Kami terkulai lemas. Kutarik kemaluanku yang melemah dengan pelan. Kutarik sprei itu karena sudah berisi noda darah dan bercak cairan yang beragam. Kami tergeletak berdampingan, tanpa pakaian.
“Don… kamu berhutang padaku, suatu saat aku pasti menagihnya.”
“Hutang apa?” tanyaku.
Dia tidak menjawab. Dengan perlahan dia memejamkan mata dan tertidur. Kupandangi wajahnya yang cantik. Tampak lelah. Hmm… beruntung sekali calon suaminya. Kuelus rambutnya yang lurus indah dengan lembut. Kuciumi keningnya dan kupeluk dia. Aku membenamkan wajahku di dadanya dan terlelap bersama.

Besoknya kami bangun bersamaan, masih berpelukan. Aku sadar, dia tidak punya pakaian lagi. Segera aku keluar dan pergi ke toko terdekat. Kubeli T-shirt dan celana pendek. Ketika kembali ke kamar, dia membisu dan tak mau menjawab pertanyaanku. Didiamkan begitu aku tak ambil pusing. Kupakaikan T-shirt dan celana pendek ke tubuhnya. Dia masih tetap membisu.

“Ayo pulang…” ajakku. Dia melangkah lunglai. Kugandeng dia ke mobil, kududukkan di jok depan. Setelah isi kamar sudah kurapikan, aku langsung menyetir mobil. Sepanjang jalan dia hanya diam membisu.
“Nin… aku tahu apa yang kamu rasakan. Tapi, satu hal yang aku minta darimu… jangan membenciku untuk apa yang kuperbuat. Bencilah kepadaku karena aku bukanlah calon suamimu”, kataku agak kesal dengan sedikit berdiplomasi. Dia memandangku dengan gundah. Namun tetap membisu. Sampai di daerah rumahnya pun dia tetap diam.
“Oke.. Nin… aku tak tahu apa yang kamu inginkan. Jika ada yang ingin kamu utarakan, lakukanlah sekarang sebelum aku pergi.”
Dia hanya diam membisu. Dipandanginya aku agak lama. Karena tidak ada jawaban, kudekati dia dan kucium tangannya. Dia tidak bereaksi.
“Bye.. Nin..” Aku segera beranjak pergi.

Empat hari kemudian aku memang secara diam-diam mendatangi daerah rumahnya. Benar, dari informasi yang kudapat dia memang sedang melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah Resto mewah di pusat kota. Tapi aku tidak pergi melihatnya. Siapa tahu itu hanya akan jadi luka baru baginya. Pertemuanku terakhir dengannya terjadi di salah satu kafe di Surabaya. Saat group-ku manggung, aku melihatnya duduk di depan bersama seseorang (mungkin suaminya).
“Lagu ini kupersembahkan buat seorang wanita paling indah yang pernah mewarnai perjalanan hidupku”, aku pun segera menyanyikan tembang Mi Corazon dengan penghayatan yang dalam. Dia menikmatinya dengan tatapan syahdu ke arahku. Tentu saja tak seorang pun pernah tahu, bahwa sesuatu pernah terjadi di antara kami.

Sekarang setahun sudah lewat. Dia pernah juga meneleponku dan bilang kalau dia sedang hamil tujuh bulan. Ketika kutanya dimana dia saat itu, telepon segera ditutupnya. Well, ternyata aku pun sedang mengalami pemerkosaan darinya.

Cerita dewasa 2013 Pemerkosaan Calon Pengantin Wanita
readmore »»  

Cerita Dewasa terbaru 17 tahun : cinta pertama 2013

Cerita Dewasa terbaru 17 tahun : cinta pertama 2013 - Cerita Panas , Cerita Hot , Cerita Mesum , Cerita ML , Cerita ngentot , Cerita 17 Tahun ,nah buat kalian yang mengalami cinta pertama inilahCerita Sex 17tahun Cinta pertama merupakan cerita sex terbaru dari lagiheboh.com setelah Cerita Dewasa 17 tahun : Pemerkosaan : Mahasiswi Cantik dan Cerita sex | cerita dewasa : Setelah Pesta Ulang Tahun Sebenarnya kejadian ini terjadi 6 tahun yang lalu, tepatnya bulan November 1994, tetapi kejadian itu tak akan mungkin aku lupakan seumur hidupku.

Cerita Dewasa terbaru 17 tahun : cinta pertama 2013





Saat itu aku masih sekolah kelas 3 di STM Negeri di Solo. Saat itu aku bertemu dengan kawanku saat SMP. Dia sebenarnya adalah cinta pertama bagiku yang yang saat itu belum pernah aku ungkapkan walaupun sebenarnya aku tahu diapun juga mencintaiku sebut saja namanya Novi. Waktu itu kami bertemu di sebuah emperan toko daerah Coyudan. Kami sama-sama berteduh karena saat itu hujan mengguyur kota Solo sangat deras. Kami ngobrol panjang lebar dan angka arlojinya sudah menunjukkan pukul 6 sore, tetapi hujan tetap saja mengguyur walaupun tidak terlalu deras. Karena saat itu dia sedang menunggu bis, dan aku naik sepeda motor maka agar tidak kemalaman aku antar dia pulang tetapi tanpa jas hujan.

Sampai di rumahnya ternyata rumahnya dalam keadaan kosong karena keluarganya sedang menghadiri pesta pernikahan pamannya.
"Aduh.. gimana nih Vi.. bisa masuk ke dalam nggak?", tanyaku.
"Tenang, biasanya kuncinya ada di bawah pot ini, nah ini dia, masuk yuk di luar dingin, lagian baju kamu basah semua", katanya sambil membuka pintu rumah.
"Sebentar aku ambilkan handuk", katanya sambil jalan ke belakang rumah.
Rumah yang sederhana tetapi sangat rapi dengan sofa ditengah ruangan.

Dia keluar dengan menggenakan daster kuning transparan. Samar-samar aku lihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sangat sempurna membuat jantungku berdebar kencang. Kulitnya yang putih mulus terlihat sangat serasi dengan daster yang dipakainya. "Ini handuknya", dia memecahkan lamunanku. Karena baju dan celanaku basah maka aku buka bajuku dan aku pinjam salah satu kaosnya, tetapi bagaimana dengan celana panjangku? "Pake punyaku aja Fa, aku punya jeans basic yang mungkin pas kamu pakai", sahutnya. Aku tidak kaget karena dia tergolong cewek bertubuh tinggi besar.

Aku masuk ke dalam kamarnya dan mulai membuka celana panjangku, tinggal CD-ku yang masih basah.
"Vi.. sorry nich aku boleh pinjem CD-mu nggak? Yang penting dapat dipakai", tanyaku.
"Boleh, tapi di almari coklat yang kuncinya masih aku bawa, boleh aku masuk?", sahutnya.
Saat dia masuk kamar, aku hanya dililit selembar handuk bergambar Hello Kitty kepunyaannya. Saat dia membuka almarinya dia menyuruh aku untuk memilih sendiri, dan karena letak CD-nya ada di bagian bawah, aku harus jongkok. Tanpa aku sadari setelah aku berdiri, handuk yang melilit tubuhku terlepas dan aku hanya bisa diam terpaku. Dia juga diam memandang tubuhku yang telah telanjang bulat. Dia terus memandang penisku yang memang telah berdiri. Kemudian dengan perlahan dia mengambil handuk yang berada persis di bawah penisku. Kemudian tanganku mengusap kepalanya dan kepalanya tertahan tepat di depan penisku. Selanjutnya dia mencium kepala penisku, membuatku semakin kelabakan. Dia terus mencium penisku dengan lembut dan penuh perasaan, bisa aku rasakan itu.

Kemudian dia berdiri dan giliranku menjilat bibirnya yang sangat lembut, dan diapun membalas dengan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Untuk beberapa saat aku menikmati bibir dan lidahnya, aku lanjutkan permainan lidahku di sekitar telinganya, aku kulum telinganya, dia hanya bisa medesis kegelian. Aku lanjutkan dengan mencium dan menjilati sekitar lehernya.

Aku mulai membuka resliting daster yang berada di belakang dan dengan perlahan aku tanggalkan daster kuningnya. Sekarang hannya tinggal BH dan CD-nya saja yang tersisa. Perlahan aku ciumi dan gigit payudara bagian atas sambil tanganku berusaha melepaskan BH-nya. Dia hanya terdiam dan terpejam menikmati gigitan lembut bibirku. Setelah BH-nya terlepas terlihat sepasang bukit yang sangat indah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Begitu putih, lembut, kencang, padat dan kedua putingnya berwarna coklat masih bersembunyi di dalam pucuk payudaranya. Perlahan aku usap lembut kedua payudaranya dan aku hisap puting susunya agar mau keluar dan aku kulum lembut putingnya. Dia hanya bisa mendesis keenakan. Karena capek berdiri, aku tidurkaan dia di atas ranjangnya sambil mulutku terus menghisap kedua puting susunya secara bergantian dengan lembut.

Selanjutnya ciuman dan jilatanku aku lanjutkan ke bawah menuju pusar dan paha bagian dalam. Dia lagi-lagi hanya mendesis, "Akh.. Fa.. aku nggak tahan..", desisnya.
Mendengar itu aku semakin bersemangat menjilati paha, lutut, betis dan jemari kakinya aku kulum sehingga dia semakin kelojotan menahan nikmat, terus aku kulum jari-jari kakinya yang putih bersih sambil tanganku mulai melepaskan CD-nya.

Saat CD-nya terlepas, terlihat kemaluannya yang telah berbulu agak lebat. Perlahan aku raba daerah paha dan kemaluannya sambil kulanjutkan mengulum jari kakinya. Aku temukan klitorisnya terasa lunak dan agak basah, aku pilin-pilin daging kecil tersebut dia semakin mengerang menahan nikmat. Lidahku mulai bergerak dari jari kaki menuju betis, paha dan akhirnya pada daerah sekitar kemaluan. Walaupun kulitnya putih bersih, tetapi daerah kemaluannya berwarna coklat. Aku angkat kedua pahanya dan lidahku mulai menuju daerah duburnya, sesaat kemudian ke daerah vagina yang saat itu terasa basah dan berasa agak asin serta berbau khas menambah nafsuku semakin menjadi.

Aku menghisap lendir yang keluar dari vaginanya dan kukeluarkan di sekitar klitorisnya, dan klitorisnya pun aku hisap-hisap. Tanpa kuduga kedua pahanya menjepit kepalaku yang saat itu sedang menikmati gurihnya klitoris dan tangannya menekan kepalaku agar aku menghisap lebih dalam lagi. Saat itu aku merasakan dia menegang dan seperti menjerit, "Akh.. uh..", teriaknya. Aku tak tahu apa yang sedang dia rasakan saat itu, kemudian lidahku aku pindah ke bawah tepat pada liang vaginanya ternyata pada liang vaginanya telah keluar cukup banyak lendir yang selanjutnya kuhisap dan kutelan sampai habis.

Dia mundur sehingga terpaksa aku lepaskan hisapanku. "Fa.. naik sini..", dia menarikku yang saat itu masih jongkok dan menyuruhku tidur telentang di ranjangnya. Aku ditindih dan mulutnya mulai mengulum bibirku, seperti tidak mau kalah denganku, diapun menghisap dan mengulum telingaku terasa geli dan hangat. Dia lanjutkan dengan menghisap puting susuku, sambil tangannya meremas-remas penisku. Tanpa aku duga mulutnya mulai bergerilnya di sekitar paha dalamku, terasa sangat geli dan menambah kenikmatan. Lidahnyapun mulai menyapu duburku, "Okh..", aku setengah berteriak, ya ampun.. nikmat sekali. Sepertinya dia tahu yang aku rasakan saat lidahnya menyentuh sekitar duburku, dan sekitar 5 menit lamanya dia menyapukan lidahnya di sekitar duburku, dan selanjutnya naik menuju pangkal penisku. Dia jilat pangkal penisku sampai ke ujung kepala penisku berulang-ulang sampai aku rasakan seluruh bulu-bulu tubuhku merinding.

Selanjutnya dia memasukkan kepala penisku ke dalam mulutnya sambil sesekali dihisap, tetapi sayang dia tidak dapat mengulum lebih dalam lagi. Karena aku sudah tidak kuat menahan nikmat, maka aku minta dia untuk tidur telentang dan perlahan aku letakkan kepala penisku di depan lubang vaginanya. Aku gesek-gesekkan kepala penisku pada lubang vagina sampai aku temukan lubang yang benar untuk memasukkan penisku. Setelah aku rasa tepat perlahan aku tekan penisku agar dapat masuk ke dalam lubang vaginanya. Dia memejamkan mata seolah sedang menahan sesuatu, aku tak tahu pasti. Terasa sangat sempit dan agak susah memasukkan penisku sampai pada kira-kira setengah panjang penisku Novi berteriak, "Aakhh..", aku menahan tekanan penisku dan aku lihat darah segar telah mengalir dari vaginanya aku lanjutkan takananku sampai seluruh penisku tenggelam dalam vagina yang telah banjir darah dan kutahan penisku di dalamnya.

"Sakit Vi?", bisikku.
"Nggak apa-apa lanjutin aja Fa.. aku menikmatinya kok", dia balas berbisik.
Aku mulai mengayun-ayunkan penisku keluar masuk vagina, terasa sangat nikmat dan hangat tetapi kulit penisku terasa agak perih.

Kira-kira 5 menit aku mengayunkan penisku dan kelihatannya Novi mulai menikmatinya, dia goyang-goyangkan pinggulnya dan kupercepat ayunan penisku sampai suatu ketika Novi berteriak, "Akh.. oh..". Novi memejamkan matanya dalam-dalam. Tidak lama setelah itu akupun mulai merasakan kesemutan di kepalaku dan, "Ccreet..", maniku keluar tetapi masih di dalam vaginanya. Dia memelukku erat dan berkata, "Fafa.. aku sayang kamu..". Aku tidur di atasnya tetapi penisku masih berada di dalam vagina yang lama-kelamaan keluar sendiri karena mulai melunak, terasa agak geli jika penis yang lunak masuk dalam vagina.

Aku terbangun dengan tubuh masih telanjang bulat ketika suara telepon berbunyi, aku lihat jam pukul 10 malam. Aku bangunkan Novi yang masih tertidur tanpa selembar kainpun menutupi tubuhnya agar mengangkat telepon yang ternyata dari keluarganya dan berencana akan pulang besok siang. Jadi aku gunakan malam itu untuk tidur semalam dengan Novi tanpa selembar kainpun menutupi tubuh kami.

TAMAT
Cerita Dewasa terbaru 17 tahun : cinta pertama 2013

readmore »»  

Cerita Dewasa 2013 ibu Muda Cantik Ngentot

Cerita Dewasa 2013 ibu Muda Cantik Ngentot
"kumpulan Cerita Dewasa terbaru " cerita seru 17+ "CeritaPorno" Kali ini sante-gen akan berbagi cerita dewasa paling seru yang berjudul " Cerita ngentot ibu rumah tangga". Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+. Cerita ngentot ,dan kumpulan cerita sexs ini lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita ini hanyalah fiksi belaka, Nama, Foto sexs dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka.
Selamat Menikmati Cerita dewasa Update dari Warna-xp



"Gairah Ibu Rumah Tangga Ku Paksa"
Saat kulihat Jam menunjukan pukul 09:00 pagi, langsung aku berdiri dari tempat tidurku ‘ wahh telat bangun hari ini’ batinku dalam hati sudah terbayang bagaimana macetnya Jakarta pagii ini..dengan secepatkilat aku segera bergegas mandi dan langsung kuinjakan pedal gas menuju tol untuk segera sampai dikantor….. Ternyata nasib baik tidak berpihak padaku sudah hampir 2 jam aku terjebak macet seusai turun dari tol….Hpku terus berdering2 memanggilku untuk segera mengangkatnya…ohh shit ternyata Bosku sudah 5 kali miss called…terbayang mukannya yang slalu marah jika ada anak buahnya yang terlambat datang ke kantor…langsung kutepikan kendaraanku di tepi jalan sembari kubuat suaraku serak seperti orang yang sedang sakit…hallo bos mohon maaf Bos saya terkena diare semenjak semalam, mungkin salah makan pas gathering kantor minggu sore kmaren suara sengaja kubuat pelan mungkin..hehehehehe…..tak disangka ternyata Bosku juga mengalami hal yang sama..Beliau malah terlihat suarannya lebih lemas dariku, oh Pak andri juga mengalami diare sama seperti saya kata Beliau, Memang semenjak kemarin sore saya sudah curiga tentang rasa kerang dara rebus kok agak asam ternyata betul dugaan saya Kata Pak Anton Bosku….aku hanya meng-iyakan saya perkataan Beliau..Trus Bagaimana dengan meeting kita dengan Para Direksi? Sebentar lagi RUPS lho Pak Andri , kata Bosku…aduhh Bos Mohon maaf saya tidak bisa masuk hari ini Bos, tapi saya sudah buat slide presentasinnya Bos saya kirim via email saja yah…jika ada revisi dari Bapak saya kerjakan dirumah..besok Langsung Kick off-nya….hmmm begitu ya celoteh Bosku okelah kalau begitu sampai besok, cepat sembuh ya Pak Boss, batinku dalam hati senang hahahahahahaha Liburrr hari ini..wkwkwkwkwkwkwk…… Langsung kuputar balik arah kendaraanku pulang menuju rumah…kurogoh saku kantong langsung kunyalakan rokok sampoerna kegemaranku tapii yah tinggal sebatang harus beli lagi nih…tiba2 saat kulihat jendela kaca mobilku kumelihat ada seorang ibu-ibu menyebrang menuju swalayan ..sepertinya ibu itu takut2 untuk menyeberang hingga kuberhentikan mobilku sebentar,, aku sempat tertegun wajahnya lugu putih terlihat terawatt…waw ibu china ini sangat membuatku terangsang dia hanya memakai kaos putih ketat dan rok diatas lutut, masih terlihat sopan tapi gilaaa kakinya mulusss bangetttt putihhhh…penisku langsung juga ingin mencoba melihatnya..bhahahahahahahaha… . Aku langsung mengambil lajur kiri dan memacu mobilku secara perlahan-lahan dibelakang ibu itu.. Kebetulan jalan ini sepi sehingga aku bisa asal-asalan berkendara.. ow ternyata ibu itu masuk ke swalayan yang Cuma beberapa meter dari mobilku..langsung aku mengikuti, kebetulan juga rokokku udah habis skalian beli dan skalian iseng coba godain tu ibu-ibu cantik..wkwkwkwk Sesampainya diswalayan aku ambil trolly barang…..lumayanlah skalian beli kebutuhan sehari-hari bulanan…lagian isi kulkasku udah menipis…..sambil aku mencari kentang gorang buat sarapan besok..aku melihat ibu itu sedang membawa sebuah keranjang matannya tampak binggung memilih-milih sesuatu barang kebutuhan sehari-hari…aku dengan semangat coba mendekatinya….pura-pura ingin membeli barang juga yang ada di rak samping ibu itu…. Kutatap seluruh tubuhnya…kutaksir umur ibu itu skitar 47 tahun….tindak terlalu tinggi tapi langsing, payudaranya lumayan skitar 34 bhnya….rambut agak pirang coklat sebahu..tapiii yang bikin aku terangsang jari kakinya yang lentik jari kaki kanan yang tengah terdapat cincin kecil dikakinya , dan dipergelangan kaki kirinya terdapat gelang kaki…betisnya muluss banget ….hmmmmmmmmmmm sejenak aku tarik nafas..harum juga ibu ini…..keringat campur bau wangi parfum mahal sepertinnya…. Tiba-tiba saja keranjang barang ibu itu terjatuh..ternyata handle/gagang keranjang tidak mampu Manahan beban isi barangnya…dan langsung menimpa kaki ibu itu….aduhhh jeritnyaaa….aku langsung bak seorang pahlawan membantunya berdiri dan bertanya ibu tidak apa-apa? Andri bantu ya BU….oh iya makasih ya Mas katannya….aku tuntun ia ke luar swalayan…dan aku pesankan minum untuknya..ibu ini terlihat masih kesakitan dan shock…Ibu tunggu disini dulu yah..andri mau membayar barang2 andri..oh iya ibu ada barang lain yang dicari selain yang di keranjang tadi?...hmmm gak ada Mas ibu itu hanya terdiam, itu saja belanjaan saya kata ibu itu, oh iya bisa skalian minta tolong bayarin dikasir barang-barang saya Mas ini duitnya..saya belum bisa jalan soalnya Mas…. Langsung aku jawab…ntar aja Bu andri bayar skalian..nanti khan tinggal di check Bonnya..oh gitu yah kata ibu itu makasih ya Mas… Buru-buru aku bayar semua barangku dan barang-barangnya aku satukan di trolly, tidak ketinggalan rokokku juga….setelah selesai membayar aku langsung duduk di meja foodcourt ibu itu..ini Bu barang-barangnya…brapa Mas belanjaan saya? Ah gausahlah Bu saya bayar pakai kartu kredit kok lagian sedang ada promo diskon untuk barang-barang ibu timpalku meyakinkan…berapa sih harga 1 lusin telor, mie instant dan beras kataku sambill bercanda andri baru dapet rejeki..hehehehe…aduh Mas saya jadi gak enak…serius ga masalah ko Bu kataku…ibu itu masih terlihat binggung..langsung saja kualihkan perhatiannya dengan menanyakan kakinya bagaimana bu sudah baikan? Sudah agak lumayan Mas..oh iya nama ibu siapa? Aku andri…saya sherly Mas………..ok …skarang ibu tinggal dekat sini kataku…iya Mass dekat sini….Mas saya mau pesan taxi saja karena saya rasa gak begitu kuat kalau naik Bis…hmmm jangan Bu sherly kebetulan saya tinggal di dekat rumah Bu sherly hanya beberapa blok saja dari rumah ibu..gayaku meyakinkan ….aduh jangan Mas andri saya tidak enak merepotkan…ditambah Masa Mas mau jalan dengan ibu-ibu tua seperti saya nanti apa kata orang yang melihat..hahahahahaha tawaku…lho gak apa2 BU sherly siapa yang bilang Bu sherly ibu tua..wong masih kayak anak umur 28 tahunan..hihihi…ibu itu terlihat mukannya memerah saat kukatakan seperti itu…udalah Bu sherly ayo andri anterin..sambil mendorong trolly bu sherly terlihat binggung dan berjalan tertatih-tatih dibelakangku.. Kumasukan semua barang2 belanjaanku dan belanjaan Bu sherly..sebelum itu kubukakan pintu untuknya….bak seorang lelaki gentlemen..setelah keluar dari swalayan aku mencoba mencairkan suasana karena dari tadi ibu itu hanya diam saja di mobilku..Bu sherly ko sendirian belanjannya..memang pembantunnya kemana? Tanyaku…Bu sherli menjawab saya sudah gak ada pembantu Mas semenjak 3 bulan yang lalu, anak saya 1 masih sekolah di luar negri….oh gitu Bu, lho memangnya kenapa ko bisa ga ada pembantu si? Sepertinnya Bu sherly juga tidak biasa keluar rumah, tadi saja saya lihat Bu sherly menyebrang jalan takut-takut / ragu..Bu sherly menatap saya terlihat matanya sayu dan sedih, iya Mas Andri saya sudah tidak bisa membayar pembantu karena saya saja sudah tidak ada uang lagi utnuk membayar mereka keuangan saya sangat sulit, suami saya sudah hampir 6 bulan tidak pernah pulang krumah….hah batinku dalam hati pasti Bu sherli sudah tidak pernah berhubunggan Badan niiii… Oh gitu Bu, memang Bu Sherly laki-laki memang begitu suka mau enaknya saja bla-bla-blaaa ocehku…,tiba-tiba saja Bu sherly melotot ke arahku dan berkata , anda jangan seenaknya saja menuduh suami saya main perempuan dan mata keranjang dia tidak begitu dia hilang entah dimana sekarang karena musuh bisnisnya..ada persaingan tidak sehat di dalam bisnis suamiku dan tiba tiba saja suamiku menghilang, dia sangat setia pada saya..langsung Bu sherli menaikan nada bicaranya, saya heran sama Mas andri mulai dari anda bicara bahwa saya menuju swalayan , menyebrang dengan takut2 anda tahu dan baik sama saya, apa dari tadi Mas Andri mengamati saya?? Atau Mas andri ada maksud lain sama saya??? Bagai disambar gledekk..aku langsung menelan ludah,, mencoba berfikir sejenak gilaaaa…pertanyaannya menyudutkan aku nih Bu sherli, bisa bisa ketahuan aku mau menikmati tubuhnya…tiba-tiba saja terlintas dalam benakku ,teringat saat aku menonton blue film tapi ada critannya tentang pemerkosaan ibu-ibu..wahhhh tiba-tiba munculah ide gila dariku…… Langsung kutatap mata ibu ini seperti serigala mau menerkam mangsanya…HMMMmm Bu sherly heran yah sama saya………..kenapa saya baik sama Bu sherly..sebelumnya saya minta maaf kalau perkataan saya salah tentang suami Bu sherly, tapi niat saya Baik Bu sherly saya mau memuaskan Bu sherly..sangat ingin Memuaskan Bu sherly…..apa Maksudmu kata Bu sherly..diam Bu sherly atau saya Bunuh ancamku…saya dari tadi memang secara tidak sengaja memperhatikan Bu sherly dari seberang jalan….saya awalnya hanya ingin kenalan dengan Bu sherli tapii setelah saya lihat saya benar-benar nafsu sama kamu sayang…. Terlihat Bu sherly diam seribu bahasa dan langsung kaget ..bibirnya bergetar….sambil sesekali melihat jalan kupacu mobilku kea rah Tol kukunci mobil ini dan kujalankan dengan kecepatan 100…kudengar suarannya terisak-isak airmatannya menetes dipipi…..mau kamu apakan saya Andri , saya tidak punya uang saya juga sedang dalam keadaan susah, kamu tega membuat saya menderita, kalau kamu kasihan sama saya ..turunkan saya saja di pintu keluar tol..saya cari taxi..saya tidak akan menceritakan kejadian ini sama siapapun…kumohon andri..saya seorang ibu rumah tangga biasa..saya yakin kamu bisa mendapatkan wanita manapun dengan mudah..tolonglah saya katanya sambil menangis…. Saya langsung tertawa..hahahahaha…mencari wanita murahan / matre itu gampang Bu tapi mendapatkan ibu rumah tangga yang cantik,setia dan terawatt saya belum pernah…sudahlah Bu sherly diam saja saya tidak akan menyakiti ibu..saya hanya akan menikmati tubuh bu sherly dan saya yakin Bu sherly akan ketagihan nantinnya… Sebetulnya saya iba karena ibu ini menangis terus di dalam mobil…kulihat tubuhnya bergetar karena saking sedihnya…ibu ini sampai terbatuk-batuk susah bernafas…hati kecil aku berkata sudahlah andri kamu jahat banget lepasin saja ibu ini antarkan kerumahnya kasihan dia,,tapi tiba tiba saja setan merah dipikiranku berkata..kalau kamu lepasin ibu ini lo bego banget andri, mending dari tadi gak usah kamu bawa..coba pakai logika berfikirnya kalau dilepasin ada beberapa kemungkinan yang membahayakan kamu..yaitu : 1. Kamu lepasin dan ibu ini bisa melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib..bisa2 masuk bui kamu… 2. Kamu lepasin ibu ini ternyata suaminnya pulang dan mengadu pada suaminnya bisa-bisa dibunuh kamu ndri…3.. kalo ternyata ibu masih kerabat yang kamu belum kenal bisa mampus lo ndrii…hanya anda satu option andri tolol elo nikmatin ibu ini,,,bikin dia orgasme berkali kali dan pulangkan dia tapi ingat jangan disakiti…malah ada kemungkinan itu ibu nagih lagi….hmmmmmmm akhirnya setelah menimbang2 aku jatuh pada pilihan setan..urusan nanti bagaimana nanti..hehehehehehehehehehe. Kebetulan sudah sampai pas satpam kompleks rumahku, karena sistem rumahku claster jadi hanya membunyikan klakson 3 kali dan security sudah hapal mobilku langsung membuka portal…aku langsung melaju dan membunyikan klakson lagi tanda terimakasih telah dibukakan portal oleh security pos depan kompleks..tibalah pada saat yang mendebarkan..jujur aku deg2an gak karuan hatiku..campur sedih,terangsang dan binggung pada diriku yang bisa setega ini pada ibu2..tapi aku gak berfikir terlalu lama…aku masukan mobilku ke garasi, sebelumnya mobilku kukunci dari luar..tidak bisa dibuka karena aku sudah seting sentral locknya… Setelah sampai dirumahku kubawa ibu sherly keruang tamu menuju kamarku dia berjalan masih tertatih-tatih dan menangis pula..ku gendong dia masuk ke kamarku kunyalakan AC ku setel yang paling dingin …ku kunci dari luar…kutinggalkan bu sherli di dalam…aku duduk dulu di ruang makan menyalakan rokokku sebentar..membuat tehh melati hangat 2 untukku dan bu sherli..ku telfon pembantu bi asih agar tidak usah datang malam ini besok saja yah bi saya lagi pengen sendiri..iya mas kata bi asih..bi asih adalah pembantu turun temurun keluargaku, karena aku tinggal sendiri di rumah seluas ini aku minta pada keluargaku agar bi asih kerja denganku hanya pagi jam 9-11 siang dan sore jam 4-5 untuk membuatkanku makan malam… Aku kembali ke kamarku dan melihat bu sherly sudah agak tenangan tapi masih tersisa air matannya duhhhh Bu sherlyyy sexy banget..dia hanya melihat mataku dan bilang kurang ajar kamu andri……aku hanya tertawa saja…..kunyalakan tv kamarku kusetel film porno yang ,,aku keluar kamar lagi tidak lupa kukunci kamarnya…. Aku ke tempat cucian aku cari tali raffia dan handuk kecil…..kubiarkan selama 30 menit bu sherly mengigil dikamarku..hahahahahaha pasti acnya dingginn…ditambah menonton film porno dia….pasti hatinya kacau campur deg2an batinku…..setelah semua siap aku masuk ke kamarku…ternyata bu sherly duduk dipojok sudut kamar tidurku..kenapa bu sherly menonton tidak diranjangku kataku..kamu mau apa bangs*ttt kata bu sherly..andry mau kamu bu….kataku… bu sherly coba berontak langsung kupegang kedua tangannya..dan aku membentaknya silahkan teriak disini tidak ada yang mendengar ditambah kalau kamu tidak bisa bekerjasama dengan saya aku bunuh kamu..kasian anakmu diluar negeri pulang2 mamanya mati…mendengar kata2ku langsung ibu ini diam dan meneteskan airmata lagi…kujilat air matannya kucium bibirnya…setelah ku peluk tubuhnya mengigil..keringat dingin penuh disekujur tubuhnya..pas aku raba bagian sensitifnya ..celananya basahhh..whahahahahahaha…aku langsung tertawa…kenapa sayang kamu takutnya sampai ngompol begitu….kupapah bu sherli ke kamar mandi…kunyalakan showerku kumandikan dia dengan pakaian lengkap…kusiram terus mukanyanya dan bibir bu sherly..terlihat dia agak susah bernafas..setelah itu kubuka kaosnya….kubuka behannya.. dan terahir celana dalamnya….kumandikan dengan penuh perasaan..seperti memandikan bayi….kusuruh bu sherly tiduran di bathub ku sabuni kakinya vaginanya ..seluruh badanya agar wangi..kemejaku pun basah oleh busa sabun….aku suruh dia berdiri setengah menunging karena takut bu sherly hanya menurut saja..kumasukan sabun itu secara perlahan-lahan ke anus bu sherly..bu sherly memiawik tertahan ahhhhhhhhhh shhhhh…pantatnya pun bergetar tanda kegelian sekaligus penolakan…aku berkata saya bilang dian nurut saja….saya mau menikmati tubuh ibu secara utuh dan bau wangi…. Setelah selesai ku handuki badan bu sherly…ku keringkan rambutnya yang basah…Ku papah dia ketempat tidur….setelah tadi mandi memakai air hangat masuk kekamarku dengan kondisi suhu ruangan dingin sekali bu sherly mengigil…matikan acnya andri ibu tidak kuat dinginya..tenang buuu kataku ibu nikmati saja sensasinya..aku ambilkan teh melati untuknya dan langsung bu sherly meminumnya….terasa hangat tenggorokannya bu sherly tidak batuk lagi….setelah itu kulumuri seluruh tubuh bu sherly dengan lotion dicampur babyoil..sungguh mengkilap tubuhnya..kupijat seluruh badannya..bu sherly pasti capai sudah menangis seharian kataku..dia hanya diam saja..mungkin bu sherly sudah pasrah batinku..kulihat kaki bu sherly sungguh sangat lentik…ada memar di dengkulnya karena tertiban keranjang tadi…langsung kuambil handuk kulilitkan talirafia di pergelangan tangan kanannya begitu juga pergelangan tangan kiri..tangankanan ku ikat ke ujung tempat tidur..dan tangan kiri pun sama…Bu sherly shock dan menangis lagi kamu apakan aku ndri jangan kamu bunuh aku seperti phsykopat..aku belum mau mati..whahahahahahaha..aku tertawa tenang saja bu..aku gak akan bunuh ibu ko…setelah kedua tangan terikat..ku cium bibir bu sherly..namun bibirnya tetap tertutup ..bu sherly memejamkan mata…kucoba mejilat telinganya dan lehernya…bu sherly hanya menundukan wajahnya terlihat kegelian…aku cubit kedua putingnya 3 kali karena licin oleh baby oil..dia hanya bilang aduh sakit , kata bu sherly….tapi aku terkejut aku ga mencubit keras2 kok dibilang sakit..tapi tiba-tiba putingnya mengeras..aha batunku pasti dia sudah terangsang….aku senyum senyum sendiri..dia membuka mataku..terlihat memerah matanya dan menutup mata lagi…..dari tadi sungguh aku tergila gila pada kakinya terutama jari2 kakinya yang lentik….langsung lidahku menyapu jari kelingking kirinya..aku emut2…bu sherly terlihat berontak kegelian..aku pegang kaki kirinya agak erat..aku jilat telapak kaki kirinya….aku kulum jempol kakinya…ahhhhhhhhh teriak bu sherly geliiiii andri…..aku diam saja aku pindah ketelapak kaki kanannya..aku jilatin sampai basah kedua kakinya ku kulum jarikaki kanannya yang ada cincinya menambah nafsuku….badan bu sherly mengelinjang kesana kemari…sudah skitar 5 menit aku mainkan kakinya aku gosok2kan dengan penisku…..aku ciumi kedua pahanya…dekat selankangannya..aku cium pusarnya….aku langsung mencium kedua putting payudarannya…bu sherly ter-engah-engah..andriii stopppp..ahhhhh……sttthhh..dia terlihat geli…10 menitku jilat payudaranya tak luput ketiaknya yang wangi sabun mandiku…..langsung ku kangkangkang kedua kakinya…andriii kamu mau ngapainnnn kata bu sherly…aku mau jilatin semua badan bu sherly…tapi andri jangan disitu jorok ah ibu belu pernah…hahahahahaha pasrah juga ibu ini…langsung lidahku menyapu vaginannya 5 kali.. pada saat sapuan2lidah ku bu sherly tersentak kaget..hmm asinnn..ternyata vagina bu sherly sudah becek banget nihhhhhhh…kataku..bu sherly hanya memerah mukanya…dan hanya belingsatan..langsung kujilati anusnya..ada bau khas disitu hmm wangi juga lidahku coba menerobos lebih dalam liang vaginanya..ahhhhhhh andri ahhhhhh geli andriii itu khan anussssssss,,jorokk ahh..aku ga peduli tapi aku bilang tapi enak kann bu…..aku beranjak ambil baby oil lagi kulumuri dengan tangan kananku…tangan kiriku mulai memasuki vagina bu sherly yang sudah sangat basah oleh air vaginanya dan air liurku…kocok dengan ritme yang tidak terartur 5 kali pelan 6 kali kencang dann terus yah tidah lama skitar 3 menit andriiiiiiiiiiiiiiii ohhhhhhhhhhhh andriiiiiiiiiiiiiiii…sayaaaaaa gak tahan..ayo bu jangan ditahannn keluarkan saja kataku…….ini rasanya kok seperti geli campur mau pipis kata bu sherly…hah dalam hati aku menduga ternyata bu sherly pasti belum pernah merasakan orgasme..goblok benar suaminnya batinku….akhirnya bu sherly mengejan dan melenguh seperti sapi yang mau dipotong..hehehehehehe…aku jilati jariku yang basah oleh cairan vagina ibu ini…yesss berhasilll kataku dalam hati…kubiarkan bu sherly menikmati orgasmenya 1 menit setelah itu aku langsung tanpa member ampun kupercepat ritme tangan kiriku untuk mengocoknya..dan tangan kananku jari tengah pelan2 masuk ke anus..karena licin oleh babyoil agak mudah sampai mentok jariku tengahku…dia melenguh andriiii ..apa sayang kataku..rasanya bagaimana bu sherly kataku…agak geli, panasss ya dilubang anusku katannya…..aku mulai memainkan kedua ritme tanganku…dan tidak sampai 2 menit bu sherly teriak2….orgamse kedua andriiiiiiiiiiii ibu mau keluar……serrrr terlihat vagina bu sherly basahh..dan perutnya mengigill udah andri stop..ibu mau pipis lagi …orgasme ketiga..aku tidak peduli……aku terus mengocoknya dengan cepat..akhirnya bu sherly lemasss sekali dia hanya bilang..andriiii kamu hebat ibu tidak pernah merasakan sensasi seperti ini katanya…aku langsung bediri kubuka semua pakaianku….bu sherly melotot melihat tubuhku…kenapa bu kataku aku memang suka berolah raga jadinya ya sixpack ni perut..aku pikir dia terperangah oleh perutku kebangaanku selama ini ternyata dia melotot melihat penisku yang besar , berurat dan kepala penisku bak helm tentara..kenapa bu besarnya kataku..dia bilang iyaaa aduhhhh aku takut sakit ndri…apa muat masuk itu….tenang saja bu pasti bisa asal pelan pelan kataku… Penisku sebenarnya dulunya biasa saja tapi akibat dulu sering kepijat alat vital..ditambah beli pump penis dan oil pembesar bikin membesar kayak roket dan panjang..wkwkwkwkwkwkwkwk Aku suruh bu sherly kulum penisku..dia diam saja agak jijik sepertinya..langsung aku bilang ayolah bu shely..ibu ingin pulangkhan..dan pengen semua ini cepat berakhir…langsung bak dicocok hidungnya ibu ini nurut..tapi mulutnya sangat tipis kecil dan merah seperti vaginanya….susah masuk penisku hanya 1/3nya mana kena gigilagi haduhhh..bu sherly belum pernah menghisap penis suami ibu ya kataku…dia bilang sering dulu tapi tidak sebesar ini…pantesannnnn gumamku… Langsung aku coba memasukan penisku kelubang vaginanya…pelan2 ya ndri…iya sabar sayang kataku Agak seret pertama..aku gak kehabisan akal akujilatin terus vagiannya….mulai basah dan itu kesempatanku ..setelah masuk semua..bu sherly tepekik aduh andri…kenapa bu kataku ..rasannya padat banget penismu , vagina ibu jadi geli tapi agak sakit yah..sabar bu sebetar lagi enak…aku percepat ritmeku hmmmm keluar lagi untuk kesekian kalinya bu sherly…aku susupkan jari telunjuk kananku ke anusnya..makinnnn teriak2 bu sherly..aduhh andryyyy aku keluar lagiii…saking beceknya vagina bu sherly membasahi spreiku….pelan2 ku masukan 2 jari ke lubang anusnya hingga 3 jari…….makin kencang suara bu sherly ..aduhhh andryyy enakkkk andryyy….aku tarik penisku dari lubang vagina bu sherly…aku masukan ke anusnya..awalnya bu sherly menolak tapi aku tenangkan..enak ko bu tenang saja…benar saja dan blesssssss….secara perlahan tapi pasti penisku masuk ke dalam anusnya…mata bu sherly melotot menahan panas di anusnya dicampur tanda enak…aku ngejot perlahan dannnnnn cepattt..bu sherly…aduhhhh sayanggg aduhhhh ternyata anus ibu yang kamu kerjain vagina ibu ikut geli lagii kata bu sherly…hahahahahahaha memang begitu ibu sayang, kalau penetrasi yang pas dan tepat saatnya di anus bisa membuat orgasme malah lebih dashyat kataku……hanya beberapa menit bu sherly kembali mengulang orgasmenya, matanya melotot dan bibirnya meneracau…perutnyapun bergetar hebatt..stopp andri ibu tidak kuat…aku tidak peduli aku teruskan kedalam anusnya….aduhhh bu enak bangettttt anget bangettttt dan sempit banget anus bu sherly…iya sayanggggggg andriiii ibu sudah ga kuat stop ya please..ibu mau pipisss niiiii…benerannn mau pipissss kata bu sherly…aku tertawa saja yaudah pipis aja dikasur kataku aku dah nanggung kataku…langsung bu sherly karena tak tahan orgasme terusss pipis diperutku..terasa hangat pipisnya ..bodo amat sprei nanti bisa kucuci…ini baru sex yang berbeda jangan dilewatkan walu semenitpun gumamku,,,,,,bu sherly hanya bergetar2 hebat paudarannya merah dan puntingnya kugigiti secara halus..akhirnya pertahanku pun jebolll..aku tumpahkan spermaku di anusnya…..crotttttt crotttttt crotttt………….ahh Bu sherly..aku pun ambruk diatas badan bu sherly kugigit bibirnya kucium mesra…dan ternyata bu sherly pun membalasnya…………………horeeee akhirnya strategiku berhasillll…………………bu sherly membalas perlakuanku …. Setelah itu aku lepas ikatanya aku madikan lagi bu sherly dan kupakaikan kemejaku…agak terlihat longgar dipakainnya tapi menambah sex-appealnya yang tinggi…aku angkat kasurku..aku taruh di jemuran atas..aku lantas mandi…..bu sherly duduk di sofa dekat ruang makan..aku buatkan popmie untuk berdua…trus kita berdua makan bareng…kulihat bu sherly lapar sekali…..lahap sekali dia memakannya…waduh buuuu laper gara2 orgasme ya kataku…bu sherly menunduk malu…..habis aku khan dah tua kamu kasih orgasme terus mana aku bisa tahan mas andri katanyaa…aku hanya tertawa… Aku lantas menyalakan rokokku dan menanyakan tentang kehidupan pribadinya yang skarang..ternyata bu sherly hidup di apartemen sendiri tidak ada siapapun dirumahnya….yaudah bu kalao begitu bu sherly aku panggil sherly aja ya..nginap disini saja toh di apartemen bu sherly tidak ada siapa2 juga..bu sherly hanya diam lantas mengangguk…semenjak kejadian itu bu sherly hampir setiap hari tinggal dirumahku…persetan kata tetangga lagian kompleks rumahku bodo amat…ga ada yang usil…..sherly sayangku sudah mulai jago dalam urusan sex…dia sudah jago mem blow-job penisku,,,dan malah suka menjilati sun –holeku katanya baunya khas lelaki…hahahaha ada ada saja….tapi akhirnya sorga dunia ini berakhir juga…… Setelah 1 tahun berlalu, Suaminnya telah ditemukan oleh keluargannya dalam keadaan cacat kakinya patah dan sudah bisa berbicara walaupun terbata2….bu sherly menangis dalam pelukanku dia bilang sangat mencintaiku dan hal2 sex yang telah kuberikan akan tetapi , aku adalah seorang ibu ..memang aku salah mas andri aku udah ml sama orang yang bukan suami aku kata sherly..aku sedih bercampur terharu mendengar kata2nya..sebetulnya yang salah ya aku..aku tau kamu istri setia aku hancurkan kehidupan kamu….tapi menurut pembenaranku dalam berkata bak pahlawan kutukupretttt aku bilang, kamu ga salah2 amat kok lagian menurutku kamu khan setia aku yg mau perkosa kamu gak tahunnya kamu ketagihan candaku,,, langsung sherlyku mencubit perutku,,,,aduhhhhh sakittt sayangg kataku….lagian kamu taunnya suamimu hilangkhan dan bisa dipikir malah gak akan pulang..makannya kamu berfikir kita bisa melanjutkan hubunggan ini kataku meyakinkannya…iya katanya masih agak terisak sherlyku sayang sherlyku malang….aku ajak ML dia hanya tersenyum sudah ya aku sudah ga bisa lagi karenan ternyata suamiku ada dan di sudah mau pulih dari keadaannya..sherlypun mencium bibirku dan mengecup keningku lembut rasanya….aihhh romantic dombrettttzzzz……sherly pun tersenyum padaku dan berlalu, Sudah 6 bulan berlalu kucoba hubunggi hpnya,,kucoba mobilku melewati rumahnya tak juga kutemukan sherlyku sayang…rumahnyapun kosong melomponggg…..aku sungguh pusingggggg mencarinnya..kunyalakan rokokku…sambil kuhisap dalam2 asap rokok ini aku teringat kenangan lalu bersama sherlyku…tiba2 saja sms masuk di hpku dari nomor tak dikenal…saya kubuka kata-katanya… ‘’hai Mas andri apakabarnya? Semoga dalam keadaan sehat slalu ya..smoga sukses juga untuk karirnya..cepetan cari istri sana , kamu kangen aku ga??? Aku sering memikirkan kamu tapi maaf ya hubunggan kita harus diakhiri sampai disini, maybe in another life kita bisa bertemu..kamu baik2 ya dijakarta…aku udah tinggal di manado skarang merawat suamiku..kamu gausah hubunggi ke no ini karena pasti sudah aku buang nomer ini…aku mau mengabdi sama suamiku mengingat kesalahanku sama dia..maaf yaa’’… Setelah membaca kata2 dari isi sms tersebut..aku sempat sedih..gak terasa mataku berkaca-kaca…yah sherly padahal aku mau hidup dengan kamu tapi apa mungkin, dan keputusan kamupun berbeda…ingin kuulangi saat itu, kita nonton bareng ngumpet2 takut ketahuan orang / saudara suami kamu..hmmmm
readmore »»  

Cerita Dewasa Terbaru 2013 Aku Malu Melakukan Itu

 Cerita Dewasa Terbaru 2013 Aku Malu Melakukan Itu
Cerita pemerkosaan , Cerita Seks Dewasa , panas , hot , Mesum , Ml Tante girang , Mertua sexy , sedarah , kakak kandung , adik kandung , ngentot , Kepuasan Sex.


Cerita Dewasa Terbaru : Aku Malu Melakukan Itu

Hari ini hari minggu, di siang hari yang pana di sudut kota Surabaya, aku sedang berkejaran dengan waktu dan bus kota. Peluh mengalir membasahi wajah dan baju, dalam hatiku aku bertekad untuk tidak datang terlambat hari ini. Penting bagiku untuk dating tepat waktu hari ini, sebab aku tidak ingin mengecewakan dosen yang sudah berulang kali memarahiku. Entah kenapa hari ini semuanya tampak tidak bersahabat denganku. Terminal bus yang terlalu ramai dengan orang-orang seolah-olah mengatakan bahwa aku harus datang lebih awal lagi jika tidak ingin terlambat.

"Aku akan datang tepat waktu hari ini atau tamatlah sudah semua persiapan pada hari ini," selorohku dalam hati.

Bus yang kutunggu akhirnya dating juga, namun kayaknya hari ini lebih penuh dari biasanya, aku bergegas berdesakan dan masuk ke dalam bis tanpa ac yang baunya bercampur-campur antara bau keringat yang tengik dan bau penumpang yang tidak mandi hari ini kurasa. Tapi dengan membulatkan tekad akhirnya aku berhasil naik dan seperti sudah di duga aku tidak mendapatkan tempat duduk hari ini.

"Hmm, pasti ada pria tampan yang mau memberikan tempat duduk kepada gadis manis hari ini," pikirku samil menoleh kiri dan kanan mencari pria yang dimaksud.

Namun akhirnya aku harus berdiri sampai bus berhenti di depan falkutasku. Oh My God! Aku terlambat lagi hari ini. Kali ini keterlaluan sekali terlambat sampai 30 menit, mana hari ini ada tes kecil lagi. Aku langsung berlari kencang setelah membayar ongkos bus ke pak kondektur. Rok lipit-lipit warna senada yang kupakai berkibar-kibar seolah ingin protes dengan kecepatan lariku. Ada seorang mahasiswa yang hampir kutabrak langsung berteriak "Sinting!!" tapi aku tak pedulu dan terus berlari. Payudara ku yang berukuran 36 B, dibungkus dengan BH merah merek Pierre Cardin tampang terguncang-guncang naik turun dengan semangatnya, ya memang potongan BH sedikit rendah dan kemeja yang kupakai agak longgar sehingga aku merasa seperti BH nya mau melorot kebawah.

Aku terus berlari dan menaiki anak tangga ke ruang kuliahku yang di lantai 4. Aku berkuliah di sebuah universitas swasta yang cukup punya nama di Surabaya. Sambil terus berlari aku kembali berpapasan dengan beberapa cowok yang sedang duduk-duduk di tangga sambil bercakap-cakap. Mereka bersuit-suit melihat aku berlari, bagiku itu justru menambah semangatku. Dengan Sepatu hak tinggi berwarna hitam menyala setinggi 6 cm tidak mengurangi kegesitan ku. Aku sudah berada di ujung tangga ketika kusadari para cowok kurang ajar itu mungkin mengintip dari bawah tangga.

"Sialan!!" umpatku dalam hati, mereka pasti tahu aku mengenakan celana dalam merah hari ini.

Akhirnya dengan segala perjuangan aku akhir sampai ke depan ruangan kelas, aku kemudian mengetok pintu, masuk dan langsung ke bangku yang masih kosong di belakang.

Aku masih terengah-engah ketika Pak Eko, demikian nama dosenku, meneriaki namaku dengan keras.

"YESSY!!, KAMU TAHU INI SUDAH JAM BERAPA???," aku sampai meloncat kaget mendengar teriakan itu.
"AYO KAMU KEDEPAN DULU SINI," aku mengumpat dalam hati kemudian dengan berat langkah menuju ke depan kelas.

Aku berdiri di depan kelas menghadap anak-anak yang tiba-tiba menjadi ramai seolah di depan kelas ada sesuatu yang aneh. Pak Eko menatapku dengan dingin, matanya seolah ingin menjelajahi tubuhku, napasku masih sangat terengah-engah dan akibatnya payudaraku bergerak naik turun seiring dengan napas ku. Kemeja putih yang aku pakai memang agak longgar tapi terbuat dari kain yang cukup tipis, sehingga samar-samar pasti terlihat warna BH ku yang menyolok, ah tapi cuek sajalah. Aku langsung mengecek ke bawah untuk melihat apakah pakaian yang aku pakai harus ditata jika tidak semestinya,

"Semuanya tampak rapi," pikirku cepat.
"Haah, ternyata ada noda keringat basah yang tampak seperti bunga di kedua sisi ketiakku. Shit!!" kataku dalam hati.
"Maaf Pak Eko hari ini saya terlambat karena bus sangat lama datangnya," aku berkata cepat namun berusaha untuk tidak memicu kemarahannya.
"Ya, saya tahu tapi hari ini kita sedang tes, dan kamu tahu aturannya kan bahwa ikut tes ini merupakan kewajiban sebelum UAS atau kamu tidak akan lulus pelajaran saya jika tidak mengikuti tes ini," jelas Pak Eko tegas.
"Kamu setelah kuliah ini harap menemui saya di kantor, kamu harus ikut tes susulan atau kamu tidak akan pernah lulus," lanjutnya.
"Ya pak," jawabku cepat.

Mata kuliah Pak Eko merupakan suatu mata kuliah yang sangat penting untuk mengambil mata kuliah lain karena tercantum hampir dalam setiap prasyarat mata kuliah lain. Dengan tidak lulus mata kuliah ini kemungkinan semester depan aku hanya dapat mengambil 1 mata kuliah saja yang lain semua terkena prasyarat.

"Aku anak yang bertekad baja, aku harus lulus mata kuliah ini!!," tekadku dalam hati.

Pak Eko, umur 32 tahun, perawakan besar tinggi dan berkumis, kulitnya agak sawo matang tapi cukup putih untuk ukuran lelaki. Statusnya sudah cerai dengan istrinya dan sekarang hanya tinggal sendirian di salah satu kawasan elit di Surabaya, sebenarnya Pak Eko orang kaya dia punya usaha sampingan Rumah Walet di beberapa tempat. Tidak jelas mengapa ia mau menjadi dosen yang bayarannya hanya beberapa juta sebulan. Yang jelas orangnya ramah dan punya banyak teman. Teman saya pernah memergoki pak Eko di salah satu pub elit bersama temannya setelah di tanyai katanya urusan bisnis.

Oh ya, namaku Yessy, aku cewek berusia 20 tahun. Sekarang kuliah semester 3 jurusan ekonomi, tubuhku langsing tapi berisi. Rambutku sebahu dan lurus seperti iklan yang di re-bonding itu lho. Banyak orang bilang aku cantik dan bukan saja orang hanya bilang, tapi aku sendiri bekerja paruh waktu sebagai SPG di berbagai tempat dan juga sebagai pagar ayu. Pokoknya untuk urusan pamer wajah dan badan aku pasti di ajak. Bukan apa apa sebenarnya, tetapi memang itulah kelebihanku. Aku punya banyak teman cowok maupun cewek aku orang yang pintar bergaul atau memang aku cantik sehingga banyak di kerubungi cowok yang sekedar senang atau memang menginginkan sesuatu, bukan hanya cantik lho, tapi juga seksi.

Dadaku cukup padat berisi dan sesuai dengan postur tubuhku yang tinggi 162 cm dan berat 50 Kg, Kukira itu ukuran ideal yang di inginkan setiap wanita. Walaupun aku orang nya sering berada dimuka umum tapi aku sebenarnya agak pemalu, aku tidak berani berbicara sambil menatap mata orang, hanya kadang-kadang aku harus PeDe karena di bayar untuk itu. Tentu bukan hanya payudara ku saja yang indah, kulitku juga putih dan betisku mulus menantang setiap mata yang mampu menjelajahinya. Aku rajin merawatkan tubuh di berbagai salon kecantikan karena menurut bosku supaya lebih bernilai jual, entah apa maksudnya. Mungkin supaya penjualan produknya semakin besar atau supaya sering dipakai jadi SPG.

"Yessy, hari ini bapak tidak sempat ke kantor lagi karena ada urusan penting yang tidak bisa di tunda. Kalau kamu betul pingin ikut tes ini, nanti hubungi bapak agak sore ya. Kalau lain kali bapak sudah enggak bisa kasih tes lagi, atau kamu mengulang aja tahun depan ya?" ucapan Pak Eko membuyarkan lamunan ku.

Ternyata di kelas tinggal aku sendirian. Entah sejak kapan bubar, kayaknya aku terlalu banyak melamun hari ini.

"Saya mau lulus semester ini pak, bagaimana kalau bapak tidak sempat nanti sore saja tes nya bahkan kalau di rumah bapak sekalipun saya bersedia yang penting bapak mau meluangkan waktu untuk saya" kataku gugup karena pikiranku baru terputus dan kacau.
"Kamu tahukan nomor HP bapak kan? Ya sudah nanti sore bapak tunggu ya," Lanjut pak Eko cepat langsung bergegas pergi.

SubChapter 1b. Ketika semuanya di awali dengan 'manis'

Sudah jam empat sore ketika rangkaian kuliah hari ini selesai, aku tidak sempat pulang lagi, sambil melirik jam guess di tangan kiriku, janjiku dengan Pak Eko adalah jam 4.15 aku harus bergegas sebelum terlambat lagi, tidak usah melapor ke rumah lagi tokh tidak ada orang di rumah ku. Aku tinggal sendiri karena aku sebenarnya bukan orang Surabaya, aku anak luar pulau, aku tinggal sendirian di rumah kontrakan kecil yang tetangganya pun aku tidak berapa kenal. Keberanianku tinggal sendirian semata karena tekadku kuliah di Surabaya. Ya aku memang cewek bertekad baja.

"Aku naik ojek sajalah ke rumah Pak Eko biar tidak terlambat" pikirku.

Benar juga tidak sampai 10 menit aku sudah berdiri di depan sebuah rumah mewah berlantai 2 Pak Eko juga kebetulan baru pulang sehingga kami sama-sama masuk ke rumah. Pak Eko kemudian meminta waktu untuk mandi sebentar dan mempersilakan saya duduk di sofa berbulu putih yang tampaknya mahal. Begitu pak Eko hilang dari pandangan mataku aku berdiri dan melihat-lihat sekelililing.

Aku terkagum-kagum melihat koleksi lukisan pak Eko yang indah-indah. Tiba-tiba ada geraman di belakangku, entah dari mana datangnya tapi dua ekor doberman besar sudah ada di belakangku dalam jarak kurang dari satu meter. Doberman-doberman tersebut cukup besar dan tinggi. Mereka mulai menggeram-geram dan maju perlahan. Aku takut sekali tapi aku tidak berani lari karena pasti di kejar dan bisa di gigit. Aku hanya maju ke dinding dan diam mungkin anjing itu akan menganggap aku bukan ancaman dan pergi. Aku merasa mereka makin mendekat mungkin hanya 1/4 meter lagi. Aku ingin berteriak tapi takut mereka jadi tambah galak lagipula pak Eko kemungkinan tidak mendengar dari kamar mandi. Aku cuma menutup mata dan berharap yang indah-indah.

Dalam kegelapan tiba-tiba semua hening, anjing-anjing itu pasti sudah pergi, aku mencoba membuka mata dan menoleh ketika tiba-tiba terasa napas hangat di... Astaga!! di bagian atas belakang lutut. Salah satu doberman itu sudah begitu dekatnya sehingga napasnya dapat di rasakan pada kulitku yang mulus itu. Ia mulai menjilat-jilat bagian belakang pahaku, semakin lama semakin ke atas. Aku mulai merasa geli tapi tidak berani bergerak sedikitpun, jilatan itu menjadi semakin liar seolah-olah pahaku ada rasanya, yah.. mungkin bau dari kemaluanku, dan keringat yang mengering. Aku pernah menonton TV yang mengatakan bahwa binatang suka tertarik dengan bau kelamin lawan jenisnya sebelum memulai hubungan seks. Jilatan itu semakin naik sampai ke sela-sela paha bagian belakang dan mulai mengenai celana dalamku.

"Ooohh, celana dalamku pasti basah nih" pikirku.

Ludahnya terasa sekali banyaknya dan hangat serta geli. Aku mulai merasa terangsang karena jilatan itu. Doberman tersebut semakin bersemangat. Kayaknya ia tertarik dengan celana dalam merahku karena ia sudah tidak menjilati paha lagi tapi sudah menjilat celana dalamku. Kurasakan kemaluanku basah karena cairan kemaluanku sendiri deras mengalir seiring dengan ekstasi kenikmatan yang aku rasakan.

Aku tiba-tiba terpikir bagaimana kalau celana dalamku di korbankan saja ke anjing itu, tapi bagaimana dengan anjing satunya yang menonton bagaimana kalau ia mau juga tapi kayaknya, oh syukur lah, hanya tinggal seekor saja. Aku memberanikan diri untuk mengangkat rok dan melucuti celana dalamku. Anjing itu menurut aja untuk menunggu seolah sudah tahu kalau celana dalam itu akan menjadi mainannya. Ia mundur dan membiarkan aku melucuti celana dalamku. Celana itu meluncur turun dengan cepat dan kulempar yang jauh. Tak disangka anjing itu langsung mengejar celana dalam itu dan memberi aku tempat kosong dan waktu untuk lari. Aku langsung lari dan mencari tempat yang aman.

"Harus tempat yang tidak dapat di jangkau anjing tersebut," Pikirku cepat.

Kulihat di kebun belakang ada bangunan menyerupai air mancur dan letaknya cukup tinggi tapi harus dipanjat sedikit. Aku langsung lari kesana dan memanjat lalu berdiri diatasnya. Akhirnya aman juga, begitu pak Eko selesai mandi aku langsung berteriak minta tolong. Anjing itu juga tampaknya sibuk dengan celana dalamnya, sudah hampir di telan dan di gigit-gigit.

"Harganya Rp 200.000, mati aku, baru beli lagi," pikirku.

Tiba-tiba aku panik bagaimana menjelaskan semua ini ke pak Eko ya? Lagipula sekarang ia harus turun dibantu oleh pak Eko karena tidak mungkin dia meloncat ke bawah, Bagaimana kalau kelihatan dari bawah oleh pak Eko kalau aku tidak mengenakan celana dalam? Atau haruskan dia berterus terang saja tokh pak Eko juga akan tahu kalau aku tidak pakai celana dalam?

Tiba-tiba pak Eko muncul dari dalam rumah dan berkata "Lho Yessy, kamu kok di atas sana?"
"Menghindari anjing bapak" jawabku.
"Anjingnya sudah bapak usir keluar ayo bapak bantu turunin kamu" kata pak Eko sembari maju mendekati.
"Saya bisa sendiri kok saya lompat aja" jawabku lagi.

Aku ogah ketahuan kalau enggak pakai celana dalam. Pak Eko bersikeras mau membantu aku turun jadi dia pergi mengambilkan kursi untukku. Akhirnya sampai juga di bawah lagi sekarang tinggal mengambil celana dalam itu yang pasti sudah di tinggalkan anjingnya di lantai. Mataku langsung cepat menyapu lantai mencari benda itu sebelum terlihat pak Eko. Aku sedang sibuk memeriksa lantai ketika pak Eko datang lagi sambil berkata,

"Ini punyamu ya?" ditangannya terjulur sebuah celana dalam merah ku yang sudah basah kuyup dan penuh gigitan. Ini sangat memalukan masak celana dalam saya di pegang pak Eko terus basah lagi.
"Iya pak, semua itu gara-gara anjing bapak, terima kasih pak," jawabku gugup sambil menyambar benda itu dari tangan pak Eko.
"Nanti bapak ganti deh, maafkan anjing bapak" kata pak Eko sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Berdiri di depan pak Eko dengan rok sependek ini dengan kenyataan tidak mengenakan celana dalam membuatku terangsang lagi. Cairan kemaluanku pasti menetes ke lantai nih, "Oohhh aku sudah tidak tahan lagi" pikirku dalam hati.

Benar aja dugaanku tiba-tiba setitik cairan menetes kelantai di iringi tetes berikutnya. Hal ini terlihat jelas oleh pak Eko yang kebetulan sedang menunduk.

"Oh, kamu pingin pipis ya? Itu ada kamar mandi. Bapak tidak punya celana dalam wanita buat gantinya tapi kalau mau bapak ngajak kamu ke mal untuk beli gantinya sekarang," tawar pak Eko.

Saya tidak menjawab langsung aja ngeloyor ke kamar mandi. Pak Eko memandangku sampai aku masuk ke kamar mandi.

"Bapak-bapak boleh keluar sekarang" ucap pak Eko.

Tampak dari sebuah ruangan sebelah yang dibatasi kaca cermin 1 arah keluarlah beberapa orang laki-laki setengah baya. Salah satu dari mereka tampaknya kaya dan peranakan tionghoa. Kelihatannya Ia businessman yang sukses. Sedangkan yang lain kelihatan adalah kaki tangannya.

"Pak Bobi, bagaimana anjing saya pak? Anjing ini khusus di latih di Eropa untuk meniduri wanita yang ditemuinya sangat hebat dan ahli di bidangnya. Tawaran saya 750 juta masuk akal sekali kan pak?" jelas Pak Eko.
"Seperti yang telah bapak saksikan sendiri dia dari belakang cermin tadi, anjing-anjing tersebut mampu mendekati dan melakukan inisitiaf sendiri, mereka bisa mencium bau kemaluan wanita dari jarak berkilo-kilo jika bapak mau pun dia bisa berhubungan seks dengan wanita tanpa perlu di bimbing asal wanita tersebut tidak melawan dan telanjang," lanjut pak Eko jelas.
"Okelah kita deal aja yang penting kamu harus kasih saya 1 show sebagai complimentary dan sekaligus melihat kemampuannya," Pak Bobi berkata sambil menepuk pundak pak Eko, "Dan saya mau wanita tadi yang dipergunakan dalam show itu, dia tampak putih dan merangsang serta seksi saya suka dia," lanjut pak Bobi.

Pak Bobi langsung pamit dan keluar di depan sudah menunggu sebuah BMW seri 7 terbaru berwarna hitam gress dengan supir yang berpakaian putih-putih. BMW itu melaju cepat meninggalkan kediaman pak Eko.

Sementara itu Yessy sudah selesai mencuci dan mengelap kering kemaluannya yang basah akibat jilatan anjing tersebut. Celana dalam itu tidak jadi dipakai kembali karena jijik dengan ludah dan lendir dari anjing terebut, ia bahkan akan membuangnya jika sudah dapat yang baru. Tentu saja ia suka dengan ucapan pak Eko yang berjanji untuk menggantinya dengan yang baru. Ia keluar dengan rok tanpa celana dalam. Terasa dingin karena angin bertiup di bawah kemaluannya. Ide mengenai jalan-jalan di mal tanpa mengenakan celana dalam cukup memalukan rasanya apalagi lelaki yang menemaninya mengetahui hal itu. Tapi tidak ada pilihan lain demi tes yang harus di kerjakan hari ini. Demi kelulusan yang dia cita-citakan selama ini.

Pak Eko menghampiri dia sambil membawakan segelas besar juice leci yang tampaknya enak dan dingin.

"Sebagai rasa bersalah saya ini hidangan sekadarnya, maaf kalau tidak ada makanan, nanti keluar makan aja sekalian sekarang di minum dulu lalu saya tunggu di mobil" tukas pak Eko.

Aku minum dengan cepat sampai tumpah sedikit di kemejaku tepat di bagian payudara sebelah kiri rasa dingin langsung menyergap ke dalam. Aku tidak sempat ke kamar mandi lagi langsung kulap saja pakai tangan dan berlari ke mobil yang sudah menunggu di depan.

SubChapter 1c. Di mal, permainan di mulai.

"Kamu ulang aja tahun depan ya" ucapan pak Eko membuyarkan keheningan di mobil, "Maaf walau ada kejadian tadi tapi semuanya kan berawal dari keterlambatan kamu" lanjutnya.
"Saya harus lulus apapun caranya" pintaku. Apapun caranya.
"Kalau begitu nanti tesnya lisan aja di mal ok, kan kamu bilang apapun caranya" tawar pak Eko.
"Ok" kataku cepat seolah tidak ingin dia berubah pikiran.

Begitu turun dari parkir aku langsung berjalan menuju department store sementara pak Eko ikut di belakangku. Pak Eko mengisyaratkan agar Yessy mengikuti dia dan seolah sudah tahu jalan pak Eko langsung menuju ke tempat penjualan underwear di department store tersebut. Agak kagum namun di telan aja kekaguman itu, perhatian Yessy tertuju di setumpuk celana dalam yang bermerek sama dengan BH nya saat ini. Ia sudah menemukannya ketika seorang pelayan mengatakan bahwa celana dalam tersebut boleh di coba di kamar pas. Hal itu sedikit aneh bukan? Seharusnya celana dalam tidak boleh di coba? Ah tapi persetan dengan keanehan itu yang penting aku sekarang sudah kedinginan dan sudah mulai terangsang lagi.

Kamar pas itu pas di sudut dengan cermin di dua sisi. Agak sempit tapi cukup terang berlantai karpet. Ia mengunci pintu dengan baik dan mulai membuka roknya. Tampak kemaluannya menyembul sedikit berwarna kemerahan dan tampak basah mengkilap dibawah siraman lampu. Ia mengangkat sebuah kakinya ke atas sebuah dudukan yang ada di ruang ganti tersebut sambil memeriksa kemaluannya yang basah. Rambut kemaluannya nampak cukup lebat dan subur sekali. Kemaluannya memiliki bibir yang mungil yang mampu mengundang semua "kumbang" untuk berduyun-duyung mengerubunginya. Bukan hanya "kumbang" bahkan mungkin kumbang juga akan berduyun-duyun mengerubunginya, mungkin siapa tahu. Bau lendir dari kemaluan sangat khas sekali setiap cewek bisa mempunyai bau yang berbeda namun seorang yang ahli dapat tetap membedakan mana bau dari kemaluan mana bau dari ketiak.

Setelah di usap-usap sampai tampak kering barulah ia mengenakan celana dalam tersebut. Astaga celana dalam itu seksi sekali di pinggulnya, kenapa tidak terpikir dari dulu ya? Dia berputar-putar sejenak untuk memastikan semuanya benar dan melangkah keluar tanpa membukanya lagi. Sampai di depan tampak pak Eko lagi bercakap-cakap dengan sang pelayan tersebut. Pak Eko memberi kode apakah cocok dan ia mengiyakan, selanjutnya uang pun berpindah tangan ke laci kasir.

"Sekarang ayo kita makan sebelum tes di mulai" perintah pak Eko sambil menggandeng tanganku, reflek aku menarik tanganku tapi kembali di pegang pak Eko kali ini agak keras sehingga aku takut dan menurut aja tokh habis ini selesai sudah.

Kami makan di sebuah café yang memiliki kursi sofa berbentuk L dan tampak sangat private mungkin karena suasana café yang agak remang-remang dan orang yang tidak banyak mungkin hanya 3 meja yang ada penghuninya kebanyakan adalah pasangan muda. Kami memilih meja di sudut dan mulai memesan makanan. Pak Eko memesan steak ayam dengan segelas nescafe dan aku memesan salad semangka, nasi goreng special dan Lemon Tea. Aku betul-betul lapar sehingga begitu di tawari makanan ini aku mengangguk aja. Aku sedang menunggu pesanan ketika tiba-tiba aku merasa ada tangan di bawah rokku.

Tangan pak Eko yang kasar meraba pahaku yang mulus. Aku mau berteriak tapi tidak enak kalau Cuma pak Eko tidak sengaja benar kan. Aku memandang pak Eko ketika tiba-tiba pak Eko menciumku. Aku langsung kaget dan mundur sambil berkata

"Maaf, Bapak jangan begitu" tapi pak Eko membalas dengan mengatakan bahwa tes nya akan saya beri sekarang.

Tiba-tiba terpikir bahwa bisa saja tes di ganti dengan pelukan dan kencan kilat seperti yang biasa di halalkan di kalangan dosen tertentu. Ah menurut sajalah. Tangan Pak Eko mulai merajalela dan semakin ke atas meraba daerah kemaluanku. Kontan aku basah lagi karena merasa nikmat dan geli, aku mulai menuruti permainan pak Eko ketika aku tersadar kami sedang ada di mal, didalam café dan sedang menanti makanan, dan mungkin saja ada orang yang melihat. Saya berusaha memberitahu dan melihat kalau-kalau ada yang melihat tapi sia-sia. Jari pak Eko sudah berada di dalam celana dalamku di gosok-gosokan ke kemaluanku yang basah. Rangsangan yang diberikan semakin hebat aku mulai tenggelam dan merintih nikmat.

Tiba-tiba Pelayan entah bagaimana sudah ada di dekat situ. Bagaimana kalau dia melihat kami berciuman? Ah itu sudah jelas dan mungkin lumrah. Tapi bagaimana kalau ia melihat tangan pak Eko berada di bawah rok ku? Tiba-tiba semua kembali biasa lagi pak Eko dan aku menerima makanan kami dan mengucapkan terima kasih. Pelayan itu meninggalkan kami sesaat kemudian. Pak Eko kemudian menunjukan jarinya yang basah oleh lendir kemaluanku. Basah sekali sampai aku kaget dan malu apa iya aku jadi sebasah itu. Lendir itu betul berbau khas ketika di dekatkan ke hidungku. Aku malu sekali belum pernah semalu ini di depan umum. Apalagi ketika pak Eko mencium bau lendir tersebut dekat hidungnya. Dunia rasanya mau runtuh aja. Tiba-tiba pak Eko tersenyum dan menatapku dan berkata kamu lulus tes nomor satu.

Tiba-tiba entah kenapa aku pingin pipis setelah selesai makan, mungkin karena cairan yang aku minum terlalu banyak sejak tadi. Aku mengatakan hal itu kepada pak Eko dan meminta izin kebelakang. Pak Eko mempersilakan aku langsung lari ke kamar mandi terdekat. Eh.. Ternyata sesampaiku disana kamar mandinya sedang out of order karena mungkin sedang di bersihkan, aku tidak menyerah dan naik ke lantai berikutnya yang ini juga out of order. Sementara otot lubang kencingku mulai berteriak-teriak seperti lagi kebakaran,

"Tolong kucurkanlah airnya, siram api itu" kalau andaikata otot tersebut bisa bicara.

Sepertinya kencingnya sudah diujung mau meluncur keluar ketika aku sedang menaiki eskalator ke lantai berikutnya, disini malah kamar mandinya tidak ada. Akhirnya dengan langkah gontai dan menahan pipis yang semakin mendesak aku kembali ke café dengan harapan pak Eko mengetahui letak toilet yang lain. Pak Eko masih minum kopi ketika aku sampai dan langsung duduk kembali.

"Semua toilet rusak pak" jawabku putus asa.
"Buka saja celana dalammu dan pipis disini" kata pak Eko ringan seolah-olah jawaban itu sangat bijaksana.

Wajahku memerah seketika mendengar jawaban itu, malu rasanya saking hebatnya sampai-sampai pipisku muncrat sedikit.

"Bagaimana mungkin pak" Jeritku pelan,
"Buka dulu celana dalam kamu dan taruh di atas meja" perintah pak Eko.

Hatiku langsung berdegup kencang dan wajahku menjadi semakin merah. Tapi aku takut dan mengikuti aja pak Eko. Aku mengangkat rokku sedikit dan melucuti celana dalam ku sambil duduk sambil berharap cemas tidak ada orang di café itu yang tahu. Celana dalam itu kuserahkan ke pak Eko yang kemudian di taruh di atas meja. Selanjutnya aku menunggu instruksi pak Eko. Pak Eko mengambil gelas kosong bekas lemon tea yang tadi kuminum dan menyodorkannya ke aku, sambil berkata,

"Kamu pipis aja ke gelas ini, tokh tidak ada yang tahu kalau itu lemon tea atau pipis kamu".

Hatiku langsung copot mendengar perintah itu. Tapi ya mungkin itu satu-satunya jalan. Meja tempat kami duduk bukan tipe tertutup cuma saja karena kursi sofa sehingga posisi meja menutupi ku sampai batas dada dan juga meka tersebut cukup lebar Ya cukup tertutup dan rendah sehingga orang tidak mudah melihat apa yang terjadi di bawah meja tapi kalau ada yang menjulurkan kepala di bawah meja pasti akan terlihat pemandagan indah.

Aku menerima gelas tersebut dengan tangan gemetar selanjutnya aku memposisikan duduk ku ke ujung kursi agar bisa meletakan gelas di bawah kemaluanku. Aku tidak berapa jelas dimana posisi gelas apakah sudah tepat atau belum yang pasti aku harus membuka paha agak lebar, tangan kanan ku memegang gelas dan tangan kiri ku membuka bibir kemaluanku lebar-lebar, gelas kuposisikan tepat di mulut bibir kemaluanku dan tiba-tiba pak Eko berkata,

"Jangan pipis dulu jaga aba-aba dari saya, dan jangan pipis terlalu kuat bunyinya itu lho bisa memancing perhatian orang,"

Saya kemudian memandang sekeliling tampak ada beberapa laki-laki yang duduk berhadapan tapi tidak memperhatikan kami. Andaikata mereka menundukan badan kebawah sudah pasti mereka melihat jarak meja kami Cuma 1,5 meter saja. Mereka tepat berhadapan dengan kami, tadinya mereka tidak ada entah kenapa bisa berada di situ.

"Oke Yessy, kalau sudah siap saya hitung sampai 3 dan kamu mulai pipis, 1.. 2.. 3" demikian aba-aba dari pak Eko.

Aku pipis dengan perlahan tapi stabil, muncratan pertama agak keluar dan membasahi jariku dan mungkin juga lantai, tapi begitu pipis keluar lancar sudah tidak tumpah lagi. Aku betul-betul sudah tidak tahan lagi terlambat semenit pasti aku sudah pipis di kursi sofa tersebut. Tiba-tiba pak Eko memanggil pelayan di meja sebelah, aku baru mengeluarkan 1/3 dari seluruh kencingku, ketika pelayan tersebut dengan sigap mendatangi mejaku.

Tiba-tiba aku sadar celana dalamku sudah tidak ada di atas meja. Celana dalam tersebut berada 1/2 meter di depan mejaku siapapun yang mengambilnya akan tahu aku sedang pipis ke dalam sebuah gelas, dan dia pasti akan mendapatkan pemandangan yang sangat indah. Bibir kemaluan yang terbuka, gelas yang berisi separuh cairan pipis kekuningan, dan lubang kemaluan yang memancarkan pipis kekuningan, pertunjukan yang cukup indah bukan hanya untuk kelas café,

"Tolong ambilkan celana nona ini jatuh di depan itu pak" pak Eko meminta tolong pelayan untuk mengambil celana dalam yang jatuh di depan meja kami.

Pelayan itu membungkuk dan mengambil celana dalam itu. Semua terjadi begitu cepat sampai aku tidak sempat menghentikan kegiatan ini. Dalam hati aku mau pingsan aja, pasti pelayan itu melihat aku pipis, oh tidak, pelayan itu kemudian berdiri dan sambil tersenyum sambil menyodorkan celana dalam itu ke saya, kedua tangan saya sedang sibuk di bawah ketika saya disodori celana dalam itu. Pelayan itu wajahnya merah karena malu dia kayaknya kaget sekali ketika tadi memungut celana itu.

"Taruh aja di meja itu, terima kasih pak" jawabku menahan malu dan mukaku merah.
"Kamu ini bagaimana sih Yes, masak orang sudah angkat barang kamu, kasih baik-baik masak kamu suruh taruh di meja itu kan celana dalam yang tidak sepatutnya berada di meja" sergap pak Eko, "Terima dengan kedua tangan kamu, berdiri dan membungkuk sendikit sambil mengucapkan terima kasih, ayo cepat!!" lanjut pak Eko setengah marah-marah.

"Tapi..," kencingku meluncur lebih deras dan tidak berdaya, tanganku tidak mungkin kuangkat, Aku sadar pak Eko sedang mempermalukan ku di depan pelayan ini.
"Tapi saya tidak bisa pak" pintaku memohon.
"Ya, sudah selesaikan dulu kerjamu baru terima celana itu dan lakukan seperti yang saya perintahkan" lanjut pak Eko penuh wibawa.

Rasanya seperti setahun ketika akhirnya aku selesai memuntahkan seluruh kencing ke dalam gelas, tepat segelas penuh. Aku jadi sadar gelas ini harus kuangkat ke atas meja supaya kedua tanganku kosong. Aku mengangkat gelas itu dengan gemetar kutaruh di atas meja dan kemudian aku berdiri dan menerima celana dalam itu dan mengangguk terima kasih.

Pelayan itu sepertinya melihat semua yang terjadi ketika dia tersenyum penuh arti kepadaku sambil menyodorkan celana dalam tersebut.

"Minumannya sudah tidak diminum lagi non, biar saya angkat" pelayan itu berkata penuh arti seolah-olah tidak tahu apa-apa.
"Sabar dulu belum habis diminum, ada apa buru-buru, ayo Yessy, habiskan dulu minuman kamu" Pak Eko berkata seolah tidak terjadi apa-apa juga.

Yessy langsung syok begitu melihat segelas penuh kencingnya sendiri dalam satu-satunya gelas yang berisi "minuman". Matanya menoleh ke pak Eko sambil berharap pak Eko tidak memaksa dia untuk meminum "minumam" dalam gelas itu.

"Ayo habiskan kalau kurang manis bisa tambah gula" sambil mengambil sedotan di atas meja dan memasukan nya ke dalam gelas tersebut.

Aku malu sekali harus meminum air kencing sendiri dalam gelas tinggi yang di beri sedotan lagi dan bukan saja itu melainkan di saksikan juga oleh 2 orang yang satu bahkan aku tidak tahu namanya dan mereka juga tahu bahwa itu adalah air kencingku sendiri. Tanganku gemetar memegang gelas yang hangat dan memasukan sedotan ke mulutku. Rasanya seperti berabad-abad dan kedua orang di depanku menunggu dengan penuh senyuman melihat aku minum.

Rasanya sedikit asin dan baunya sangat pesing. Warnanya kuning dan penuh busa. Nasi goreng di perutku rasanya mau keluar semua ketika cairan kuning itu mulai membasahi tenggorokanku dan lambungku. Minum segelas penuh rasanya lama sekali bahkan aku di paksa menghisap sampai habis tuntas dan menjilat gelas tersebut. Pelayan tersebut mengambil gelas tersebut dan diangkat ke atas sambil berkata

"Wah, nona ini hebat ya minumnya, mau tambah lagi"
"Tiiidak..," Tangisku.

Kami membayar lalu keluar dari Café diiringi ucapan terima kasih dari pelayan tersebut sambil berkata

"Lain kali datang lagi ya".

Aku hampir pingsan ketika pelayan tersebut membisikan sesuatu ke telingaku.

"Gelas itu tidak akan pernah ku cuci akan di taruh di atas pajangan dan di beri tulisan 'Yessy meminumnya sampai Habis' tiap kali kamu datang aku akan menceritakan peristiwa ini kepada tamu yang ada"

Lututku langsung lemas.
Cerita Dewasa Terbaru 2013 Aku Malu Melakukan Itu
readmore »»  

Arsip Blog